Page 4
Dua kali sudah tertunda. Maaf ya Shofie dan mba Zee.
Dua perempuan berkacamata harus masuk dulu dalam daftar tunda. Sebelumnya aku
sudah prepare untuk sedikit cuap-cuap tentang mereka, penasaran gimana
ceritanya? Tunggu ODOP selanjutnya.
***
Beberapa saat sebelum melakukan ritual ODOP.
PING!!!
‘Romi?! Ngapain ngePING, apa karena personal massage-ku sedang berkabung
jadi nih anak ngePING. Tumben.’
Kulihat lagi, ‘Romi is writing…’
“PING!!!”
Kali ini bukan pesan bertuliskan ‘PING’ tapi sound pesan bbm dari Romi.
Katanya, “…………
Haduuh, terusin gak ya ceritanya. Terusin gak nih
Rom? Boleh? Ya udah gak papa.
Hm, inilah percakapan kami yang lulus sensor.
R: “EmEm yok,”
L: “Aku tadi baru pulang EmEm,”
R: “Trus?”
L: “Yah, mudah-mudahan positif.”
R: “Kok gak EmEm aja? Aku lagi tertarik sama Doski.”
L: “Kenapa emangnya? Ada apa dengan Doski?”
R: “Gak tau, God guides me to choose that now.”
L: “Keep calm and stay in your guidance.”
R: “Masih ada 2 bulan lagi untuk berfikir.”
L: “Aku mau lanjut ODOP page 4. Klo gini ceritanya bakalan
nulis tentang kita la.”
R: “Lanjut la,,,boleh-boleh.”
Haduuuh, apa ya. Ibarat bermain puzzle, walau
diacak, diserak, dicerai-beraikan, namun untuk mencapai suatu keutuhan
dimanapun kepingan puzzle itu akan tetap kembali dan menempati tempatnya semula.
Nih anak punya telapati yak? Bukan seberapa freak-nya percakapan yang sudah aku
sensor tapi dua fikiran yang sama dalam tempat berbeda dan jarak jauh, gak tau
dia dimana, gak tau udah berapa lama but‘Damn, the signal still in pinging.’
Mungkin tak bisa dihitung, berapa kali aku
menyebut-nyebut ‘Romi’ dalam beberapa cerita. Kalian juga tahu lah siapa Romi dalam
kehidupan seorang Lulu.
#OneDayOnePage
Tidak ada komentar:
Posting Komentar