Kamis, 28 April 2016

Kelas Internasional #1



 
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”


Assalamu’alaikum....apa kabar kalian disana? Semoga dalam keadaan sehat ya!

Kabar gembira buat kalian semua, terkhusus teman-teman yang ingin sekali menguasai bahasa Arab. Bersama Mu’allim Irhas (Mahasantri di Ma'had Az Zein Al Makky Al 'Aly Littafaqquh fied Dien, Bogor), di kediaman beliau, dibuka kelas Nahwu dan Shorof. Mulai setiap Minggu pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Syarat bergabung tentu memiliki komitmen dan istiqomah yang kuat.

Jadwal diatas khusus untuk putri, untuk putra bisa hubungi Adjie. Jadi tidak perlu malu kalau sudah setua saya harus belajar bahasa Arab dari dasar.

Kelas ini sudah berjalan 1 pertemuan, jadi yang baru akan bergabung tidak perlu takut ketinggalan. Berikut saya ulas apa yang dipelajari di hari Minggu, 24 April 2016.  

Pertama, kita tau makna apa itu Nahwu dan apa itu Shorof.
اﻟﻨﺤﻮ : اﻟﻌﻠﻢ ﻋﻦ اﺣﻮال اﻜﻠﻤﻪ ﰲ اﻟﺠﻤﻠﻪ (al i'lmu 'an ahwalil kalimati fil jumlati)
اﻟﺼﺮف : اﻟﻌﻠﻢ ﰲ ﺻﻴﺎغ  اﻟﻜﻠﻤﻪ (al i'lmu fi shiyaaghil kalimati)
Nahwu adalah ilmu tentang keadaan kata dalam kalimat. Sedangkan, Shorof adalah ilmu pembentukan kata. Bagi teman-teman yang sudah jauh belajar bahasa bisa mengenal Nahwu dan Shorof , tentu bisa merefleksikannya dengan istilah, sintak dan morfologi.

Abul Aswad Ad Duwali diperintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengajarkan bahasa Arab dimulai dari isim, fi’il, dan harf.

Isim adalah kata benda. Ciri-cirinya, kata yang sempurna, makna dirinya, dan tidak terikat waktu.
Fi’il adalah kata kerja. Ciri-cirinya, kata yang sempurna, makna dirinya, dan terikat waktu.
Harf (huruf) adalah yang bukan isim atau fi’il. Ciri-cirinya, tidak sempurna makna dirinya kecuali setelah bersama kata lain.

Ditulis oleh Mu'allim Irhas dan Khairul Bahri (temannya)
Untuk pertamuan pertama masih membahas tentang Isim. Bagaimana menandai isim (kata benda) dalam sebuah kalimat? Yang sering kita lakukan adalah melihat posisi kata tersebut, biasanya dia bertindak sebagai subjek atau objek. Dalam bahasa Arab ada lagi hal-hal yang dapat menandakan sebuah isim, karena bahasa asing sering kita tidak tau maknanya, maka hal-hal ini bisa membantu teman-teman untuk mengetahui mana yang disebut isim hanya dengan melihat posisi atau kedudukan kata.

Pertama, ada tanda tanwinnya, sebagai contoh رﺟڷ (rojulun)
Kedua, ber alif lam, seperti اﻟﺮﺟﻞ
Ketiga, sebelumnya ada huruf jar , seperti ﺑﺮﺟﻞ Huruf Jar (ﻣﻦ ٳﱃ ﻋﻦ ﻦ ﲆ )      
Keempat, sebelumnya ada huruf nida (panggil), seperti ﻳﺎرﺟﻞ               

Nah, jadi ada empat dulu yang harus kita ketahui, kalau hendak menandakan isim dalam kalimat. Kalua saya pribadi cukup mengingat kata kuncinya “tanwin, alif, jar, nida”. Jabarannya, jika kata diakrhiri dengan baris tanwin, jika di awal kata ada alif lam, jika diawal kata ada huruf jar, dan jika ada huruf  nida di awal kata. Beres kan!

Untuk latihan, coba tentukan ada berapa isim yang terdapat dalam kalimat ini. Hayyolooo, kalau ragu liat lagi catatan diatas ya.

ﻗﻞ رﺳﻮل ﷲٳن اﻟﺪﻳﻨﺎ ﻳﻌﻄﻴﻬﺎ ﷲ ٳﱃﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ و ٳﱃ ﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ و ﻻ ﻳﻌﻂﻰ اﻟﻌﻠﻢ اﻻﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ ﻣﻦ اﻻﺑﺮار

Weleh, weleh panjang ya kaka jumlahnya (kalimat), tapi seru. Coba deh cari berapa jumlah kalimah (kata) teruatam Isim yang baru kita pelajari diatas. Bandingkan keempat tanda untuk bisa mencari berapa isim dalam jumlah (kalimat) diatas ya....

Bisa coba dengan kalimat yang gak terlalu panjang di bawah ini:

اﻣﺮﷲ  رﺳﻮﻟﻪ ﺑﻂﻠﺐ اﻟﺮﻳﺎدة ﰱ اﻟﻌﻠﻢ ﻻﻧﻪ اﺷﺮف اﻟﺨﺼﺎل
 Hayyoloooo....
Sudah discoba? Jawabannya diposting selanjutnya ya....
Wassalamu.

Kamis, 14 April 2016

Nyeritain Teman #3

Lain tempat lain lagi ceritanya. Ada masa satu tahun dimana aku gak begitu intens ketemu Butterfly Action dan akhirnya membuat aku punya pilihan sendiri. Karena udah ngerasa dewasa aja, jadi udah bisa menentukan aku mau nya apa dan gak ikut-ikut teman lagi.Aku masuk MAN 1 Medan, dan mulailah kami bertebaran di sekolah-sekolah negeri keceh kota Medan.

Disini lain lagi ceritanya. Aku yang selalu kurang menyukai ospek dan suasana baru lagi-lagi merasa ini agak susauh dijalani. Overall, bisa terselamatkan dari tips Memulai Pertemanan dari majalah. Awali dari hal yang kalian suka. 

Waktu itu aku lumayan menggandrungi dunia pesepak bolaan. Sekarang aku udah gak ingat lagi apa-apa tentang itu. Itu lagi kemaruk piala dunia aja itu makanya bisa segila itu. Dan akibat dari mencintai football teman aku ya, cowok kebanyakan. Namun sisi introvert masih melekat abis di aku.
Sampe akhirnya aku masuk kelas hmmm kami bilangnya kelas Unggulan. Jadi hanya ada 20 siswa di dalamnya. Pergi pagi pulang sore. Yang awalnya aku mau masuk organisasi UKS jadi keluar karena jadwal kelas yang padat. Fasilitas IT lumayan lengkap di kelas jadi buat beberapa siswa malas keluar termasuk aku. Aku gak banyak bersosialisasi, paling kenal dengan teman di kelas yang dulu sebelum kelas sekarang. atau kenal sama yang dulu anak MTSN juga. Tapi kami sering dikenal dengan sebutan ‘Anak Uggulan’ jadi gak heran kalau ada siswa reguler yang kenal aku walau aku gak pernah kenalan secara langsung dengan mereka #bukan somsek. Ya contohnya Bibeh la. Ya kan Beh, dan masih banyak yang lain.

Sampai akhirnya teman satu kelas namanya Icut. Si Icut bawa-bawa novel Harry Potter. (Oya aku juga suka Harry Potter)

“Cut, punya siapa tuh? Isy pinjam la.”
“Bukan punya aku Ki. Punya kawan aku. Nanti lah aku bilang.”
(kurang lebih kayak gitulah percakapannya)
Savrizal lagi cosplay si Cecep
Sampe akhirnya aku kenalan sama empunya novel, Savrizal. Tips dari majalah (apa lah itu namanya), Awali dari hal yang kalian suka berhasil! Kita akhirnya kenal dan jadi suka sharing hal-hal yang ternyata banyak banget yang sama.

Nah, aku sendiri awalnya suka Harry Potter karena filmnya. Lalu tau ada novelnya, terus coba baca bukunya. Aku yang sama sekali jarang dan malas baca akhirnya suka baca. Well, ini amazing. Ini ada kaitannya dengan yang aku lakoni sekarang.

Oke balik lagi ke Savrizal. Savrizal sosok slengekan yang suka baca. Humble tapi suka baca. Bocor tapi suka baca. Kan gile tuh. Jadi kita dulu sering nongkrongnya di Gramedia. Aku heran juga dengan tampilan ni anak tapi suka baca. Akhirnya aku mau gak mau karena kita katakanlah ibarat udah temanan dan sahabatan buat aku suka BACA juga.

Aku cuma punya ke 1 dan ke 2
Bacaan dia gak tanggung-taggung. Bukan sekedar majalah anak remaja dengan bahasa ringan. Tapi waktu itu aku ingat dia suka Secret, Quantum Ikhlas, kalau pun sekalinya novel sekelas PS I Love You. Yah, apapun judulnya aku lebih menilai kepada kemauan membacanya. Buat aku suka baca itu amazing. Karena kalian tau Baca itu awal. Awal dari kalian tau segalanya. Baca itu awal, awal ayat diturunkan juga kan.

Karena dulu suka filmnya, aku koleksi vcd nya
Oh ya, kejadi serunya itu gini. Katakanlah waktu itu aku emang belum ngerasa baca itu nikmat. Jadi aku suka minjam buku buat dibaca ke Savrizal. Dan ceritanya Savrizal udah beli The Half Blood Prince (novel Harry Potter ke 6) harganya 200 ribuan klo gak salah. Dengan sok kecantikan kemana-mana bawa novel itu. Jadi waktu sholat dzuhur dibawalah juga novel itu ke mesjid. Lalu dengan lenggang kangkung balik ke sekolah tanpa membawa apapun. Baru ingat sorenya. Yaudah lah, raib. Harry Potter and The Half Blood Prince harga 200ribuan diliangin sama si Lulu. Tapi besoknya aku ganti, kkkwkw.

Ijal dan Ceweknya (Entah yang ke berapa)
Selain membaca, banyak banget hal yang sama dan seru lainya. Ikutan kuis dari radio yang hadiahnya vcd lagu penyanyi favorit hahaha, nge-request lagu favorit biar masuk top chart, datang ke radio favorit untuk ketemu penyiar favorit hahaha ada-ada aja tingkah pola anak baru puber.

Tapi dari semua, membaca yang paling buat aku bialng “Makasih Jal udah jadi orang yang memperngaruhi aku untuk ngelakuin itu.”

Oh ya aku hampir lupa. BLOG. Yup, beliau juga menginspirasi aku untuk punya personal blog. Awalnya dari dia yang suka posting catatan, lagu dan chart terbaru di blognya. Sampe akhirnya aku terpikir ngelakuin hal yang sama.

Tuh kan, sampe sini ternyata banyak banget hal-hal dulu yang berkaitan ke diri kita yang sekarang. jadi salah lah kalau ada lagu dangdut yang liriknya begini Masya lahluuuu, biarkanlah berlaaaaluuuu. 

Savrizal sekarng sibuk dengan new PRSU nya. Aku gak ngerti dia di bagian apa, tapi sukses ya Jal. Dan sampe ntar 17 April tutup, aku juga belum ada dan belum pernah ke PRSU selama hidup aku. hehehe sorry.

Nyeritain Teman lainnya
Nyeritain Teman #2
Nyeritain Teman #1

Nyeritain Teman #2

Aku masuk MTs yang sama dengan Dini. Satu alasannya adalah karena Dini. dan Abah punya alasan lain yang akhirnya bisa aku contek ketika ditanya orang kenapa sekolah di MTs Negeri 1 Model Medan. Gak lucu lah ditanya “kok masuk MTsN?” “Iya, karena Dini.” Paling gak aku bisa jawab, “Yah, karena MTsN 1 Medan adalah sekolah percontohan.”

Dari MIS ULUMUL QURAN cuma kami berdua yang lulus disana. Dan hasil pengumuman menyatakan kita positif beda kelas. Disitu aku mulai belajar untuk mencari teman baru. Karena Dini sudah di kelas lain dan pastinya dengan dia yang humble bisa punya teman baru.

Pertama masuk sekolah aku datang paling cepat. Aku yang emang dari dulu suka duduk di depan memilih duduk di depan. Setelah dari kelas ternyata ada acara ospek-ospekan. Ini ritual yang paling aku gak suka sampe sekarang. Entah karena aku yang susah berteman sehingga ospek yang tujuaannya “Perkenalan” membuat aku mikir ‘apa sih! Entar kan juga kenal di kelas.’ Dan acara ospek ini yang buat bangku yang udah kupilih pagi-pagi tadi diambil sama komplotan cewek-cewek dengan tinggi lumayan yang dulunya mereka satu sekolah dan b!@#$%&*(. Akhirnya aku ngalah dan duduk di belakang. Di hari Seninnya, wali kelas masuk dan mulai mengatur ulang posisi duduk. Keadilan akhirnya berpihak ke aku. Aku mendapatkan tempat duduk yang dari awal aku idam-idamkan. Karena badan dan tinggi aku yang kecil bahkan terlalu kecil di mata wali kelas. #makasih Buk #nunduk.

Disni lah mulai aku ketemu Nurul aka Nyaik.  Jadi Nyaik termasuk diantara cewek-cewek yang ngerebut bangku aku waktu itu tapi karena badannya gak jauh beda dari aku, dia tetap dipertahankan, dan akhirnya jadi orang yang paling dekat se MTsN 1 Medan dengan aku. Waktu ospek sebenarnya aku udah ngeliatin nih anak mulu, karena pembawaannya yang kalem, kayaknya baik dan !@#$%^&*( eh gak taunya kita sebangku eh semeja.

Masa-masa MTsN emang masa-masa dimana aku puas berteman. Ala-ala bikin gank segala, ada kelompok tari modern segala lagi wkkwkw, udah mulai nakal-nakalnya, hahahha dan ritual-ritual tembak menembak di kalangan teman-teman aku. Tapi yah wajar lah masa puber gak terelakkan gitu.

Ini foto kumpul kemarin. Nyaik di Jakarta gak datang.
Aku bawa tulisan "Saya Jomblo"
Kita punya gank yang namanya Butterfly Action. Hahahha selain nama kita juga punya ritual cara nyebutinnya, kkwkw kocak abis dah. Apa nanti waktu reuni dibuat aja ya videonya, biar bisa jadi bahan bukti kalau gaya ini paling euh di zamannya. Terdiri dari lima orang, yaitu Mita, Ami, Dini (eh ketemu lagi), Nyaik daaaan Lulu. Itu diurutkan berdasarkan tanggal lahir kita. Jadi ketahuan kan siapa yang paling unyuk-unyuk diantara yang berlima itu. kenapa ceritany ada Dini lagi. Iya, ternyata kita punya selera teman yang sama walau udah terpisah kelas. Jadi ceritanya Aku dan Dini teman dari SD, Mita dan Nyaik juga temean dari SD, Nyaik sekelas dengan aku, Dini sekelas sama Ami, jadi bertemula kami dalam lingkara setan eh sahabat. Aktu istirahat kita saling kenal-kenalin teman-teman yang dulu pernah sekolah bareng dan terjalinlah Butterfly Action.

Spesialnya Nyaik di mata aku. Jadi dunia tulis menulis ini Nyaik yang kenalin. Waktu itu aku benci banget puisi, aku selalu nganggap orang yang nulis puisi itu lemah. Sampe akhirnya pelajaran bahasa Indonesia nugasi kita unutk buat puisi. Nyaik yang punya sens seni tinggi keasikan karena disuruh buat puisi. Aku langsung kejang-kejang aktu dapat tugas. Nyaik bahkan punya buku yang isinya puisi dia. aku mau gak mau waktu itu baca juga -_- katanya dia mau jadi penulis. Aku waktu itu mikir, apa ada nulis dijadiin pekerjaan. Ya itu waktu aku masih bocah dodol. Sampe Nyaik buat-buat lagu segala dari puisinya, -_- dan aku disuruh baca puisinya -_- ini cobaan banget ya waktu itu.

Entah gimana caranya (aku lupa), Nyaik memotivasi aku. Akhirnya mau gak mau tugas membuat puisi harus kelar. Dengan imbalan bu Guru bilang puisi terbaik akan di pampang di mading sekolah. Dengan perenungan yang mendalam aku pun mencoba menggoreskan pena, ceileh. Dan ketika dikumpul, biasalah anak SD kan suka goda-godain temennya kayak gini “Pasti nanti puisi Nyaik yang dipajang, kan puisi Nyaik bagus,” kataku. “Isy, gak lah, kayakya punya Lulu lah. Puisi Lulu juga bagus,” balas Nyaik. Begitulah cara kami mencoba menyemangati, tuduh-tuduhan siapa yang paling bagus.

Ini yang namanya Nyaik aka Nurul.
Nyaik hampir bisa menggenggam matahari.
Berselang banyak hari, kita suka lewat-lewat dimana mading di pajang, niatya mau liat puisi siapa yang dipajang. Kalau lewat matanya curi-curi pandang ke mading. Kayak mata orang nyontek gitu. Padahal pengen banget ngeliat tapi gengsi. Malu ketahuan siapa yang ngebet kali dipajang puisinya. Tapi aslinya emang gini kan ya ceritanya, atau gimana? Aku agak amnesia. Singkat cerita aku shock. Puisi aku dipajang yeeeeeeee. Disini aku mulai suka nulis puisi, baca puisi, mulai suka mading, buat mading paling cihuy dulu, dapet nilai tinggi mading dan tukar-tukaran puisi sama Nyaik, bahkan ada yang kita buat lagunya, udah lupa sih gimana gak tau Nyaik masih ingat atau belom.

Yang jelas, ini yang aku judulin dengan Nyeritain Teman. Setelah aku  ngerenung banyak tentang kehidupan aku. Satu-satu punya banyak kaitan dengan siapa yang ada dalam hidup aku. Makasih banyak sayang, Nyaik. Terkhir kali kita ketemu di nikahan Nyaik. Nyaik sekarng tinggal di Tangerang Selatan, aku gak tau dimananya, dan dia udah punyausaha fashion. Love you.

Nyeritain Teman lainnya di Nyeritain Teman #3 dan Nyeritain Teman #1


Nyeritain Teman #1

Yah, setiap lagi mandi ide-ide suka bermunculan. Mungkin ini yang dimaksud mbak Dee, di setiap mau nulis harus bersih-bersih dulu, mandi dulu, beresin rumah dulu, jadi nulis dalam keadaan fresh. Terima kasih mbak, sudah menginspirasi.

Jadi postingan kali ini aku mau Nyeritain Teman-Teman aku. Teman-teman yang selama ini sudah banyak mempengaruhi aku. Mulai dari TK sampe sekarang lah ya. Walau tidak menutup kemungkinan bisa berkenalan dengan teman-teman baru lagi, teman-teman yang seru lagi, dan terutama teman hidup #eh.

Yup. Selagi menunggu hasil Stifin apakah aku extrovert atau introvert, aku sendiri pernah mencetuskan bahwa aku seorang introvert. Tapi terkadang aku juga heran introvert kok suka alay seperti aku. Tapi ya sudah lah ya, kita berangkat dari pemahaman aku yang introvert #versi aku.

Dengan pengakuan itu ternyata aku punya teman-teman yang seru hahaha. Walau mungkin aku gak se-seru mereka. Tapi karena mereka, aku juga dianggap seru oleh orang lain, wkwkkw. Temen-temen aku juga cantik-cantik, pinter-pinter, famous bahkan. Aku harus berterima kasih ke mereka, karena mereka aku juga ikut-ikutan DIANGGAP (siapa?) cantik, pinter, famous kwkkwkw.

Foto dengan tampang dingin begitu
cukup menjadi bukti kenapa gak ada
yg mau temenan #makasih
Alhamdulillah di zaman aku kecil, TK alias Taman Kanak-Kanak sudah ada, jadi sebelum masuk SD aku di TK-in dulu. Dua tahun. Dan aku ingat banget, TK aku belum ngerti apa arti teman. Sekalinya ada saudara yang satu TK malah bukan dijadiin teman tapi berantem mulu (Ingat Nop?). Kalau main kayaknya aku main sendiri. Suka kelilingin sekolah sendiri #mikir_keras. Iya, kayaknya aku sering sendiri. Aku ingat waktu itu aku ke lantai dua sekolah dan dari lantai dua aku ngeliat teman-teman yang main di halaman sekolah. Jadi itu yang sering aku lakuin waktu istirahat. Sampe akhirnya ada kejadian kayak gini. Saking seriusnya ngeliatin teman-teman main aku masukin kepala di jerajak atau pagar pembatas. Kan ada tuh sela-selanya, jadi aku ngeliat dengan khusyuknya masukin kepala di sela-sela pagar dan ngeliatin teman main dari lantai dua. Bel sekolah bunyi, itu yang bikin panik. Aku buru-buru ngeluarin kepala dari sela-sela itu dan yah, dengan kepanikan kepalaku nyangkut. Lantai dua sunyi. Dan aku makin panik. Yah ending-nya ya pasti lah bisa dikeluarin, klo gak ini sekarang pagar nempel terus dah di kepala. Gimana ngeluarinnya? Pagar dihancurin sama pihak sekolah, gak gak gak,,,becanda. Gak tau kenapa bisa aja gitu. Mungkin celahnya match aja sama kepala aku jadi akhirnya bisa keluar, yeah.

Ini mau di-skip aja gak ya, karena temannya belum ada waktu TK. Kalua pun ada bersambung ke SD karena lumayan banyak yang satu sekolahan TK masuk ke SD yang sama. Skip aja lah ya...bagi yang gak tau skip itu artinya apa, artinya  'lompatin'.

Oke, di SD aku masih kelihatan gak punya temannya, masih suka ngelilingin sekolahan sendiri, dan ngelamun sendiri, gak juara kelas dan emang belum percaya diri sepertinya. Dan semua itu terhenti saat aku mulai kelas tiga. Aku mulai berteman. Ada Dini yang cantik dan juara kelas. Butet yang rumahnya dekat sekolah sekarang udah tinggal di Malaysia dan punya anak satu. Udin yang mamaknya jualan misop dekat sekolahan. Lisdah & Dimas yang sering di-bully jadi pasangan juga anak orang kaya. Sandy anak pindahan dari Jawa yang nembak Dini waktu itu. Nurul yang pernah diangkat kakinya ke atas dan kepalaya di bawah terus diguncang-guncang sampe uang recehan di kantongnya jatuh semua dan pelakunya  aaahhh sudahlah, guru paling kami takuti dulu. Koto, Ilham, Surya, Khadafi yang paling-paling preman di kelas, gimanalah kabar mereka ya sekarang, dulu  jogalya kebangetan. Dan Zebua (marga orang Nias) aku lupa nama depannya siapa tapi dulu aku sering manggilnya begitu karena baru itu ada anak Nias yang kami jumpa, orang yang pertama kali kutampar saking songongnya. Sok keras kali kan ya aku dulu. Tapi segimana-gimananya anak SD berantem, gak tau tiba-tiba udah temenan aja gitu waktu main. Gak kayak sekarang ya kan, klo musuhan ya musuhan aja.

Ini kemarin  Dini waktu ultah 25.
Happy Birthday :*
Jadi ceritanya Dini si Juara kelas dan cantik adalah sahabat aku. Bukan teman lagi, tapi udah jadi sahabat. Kalau pepatah bilang berteman dengan tukang parfum, dapet wanginya. Berteman dengan pandai besi kecipratan apinya. Dan berteman dengan Dini buat aku juara 3 besar wkwkwk. Dan bahkan sekali atau dua kaliaku juara satu, ngalahin si Dini. Terus kalian mau bilang aku nyontek ke Dini kan? Iya? Ahhahah. 
Dari dulu aku memang gak pernah suka dengna praktik ini, tapi sadar atau gak, sengaja atau gak sengaja mungkin perah ngelakuinnya. Tapi gak semata-mata nyontek juga #pembelaan. Jadi karena Dini yang berprestasi membuat aku jadi suka belajar juga, sampe aku ikut-ikutan les di kursus yang sama, lalu masuk MTsN (SMP) yang sama dan kami kuliah di jurusan yang sama #yang ini kebetulan. Well, dan aku emang begitu sekalinya punya teman atau sahabat, aku suka terpengaruh dengan apa-apanya mereka. Selain pinter, Dini itu humble punya banyak teman, jauh banget sama aku yang cuma klik sama satu orang aja yang bakal aku cakapin. Dan itu yang akhirnya buat aku banyak teman, yah karena Dini banyak teman. wkwkkwkw. Perbandingannya gini kalau ada tiga orang sedeng diskusi, yatiu aku, Dini dan Erni (misal) diskusi serius, ketawa-ketiwi, tapi klo Dininya pergi aku bisa grogi dan tiba-tiba kehilangan bahan ngobrol ke Erni. Begitulah aku.

Dan Dini banyak mempengaruhi kehidupan aku sampe sekarang. Ini yang aku kasih judul Nyeritain Teman itu ya ini. Intinya kehidupan aku banyak banget dipengaruhi sama orang-orang yang Allah kirim untuk mengubah aku jadi lebih baik, mengantarkan aku jadi yang sekarang.  mulai  suka belajar, mulai mau berteman. Buat Dono, makasih yo. Cepat nikah, jawaban tiga pertayaanmu di voice note bbm udah kujawab tapi belum kuposting videonya.


Oh ya satu kejadian, yang aku gak tau Dini masih ingat atau gak. Jadi kita pernah slek. Marahan  (waktu SD) jadi kita gak mau bareng. Dan teman-teman salah satunya si Butet berusaha meyatukan kita lagi (itu aku lupa penyebab kita marahan apa). Jadi ktia itu diperlakukan seperti suami istri deh sama si Butet. Sampe dibuatin surat palsu yang ujugn-ujungnya mempertemukan aku dan Dini lagi, wkwkkw, ada-ada aja ya. 

Masih ada lanjutan di postingan selanjutnya Nyeritain Teman #2 yeah....