Pertama kali aku buat Flash Fiction di tahun 2012. Iseng-iseng ikut lomba dan menang. Juara 1 pula. Huohohoho.
Kutukan tentang 'setiap ikut lomba gak pernah menang' terpatahkan sudah. Wkwkwk, ada aja ya zaman modern gini masih percaya kutukan. Padahal emang gak rezeki aja.
Kala itu masih semangat banget jadi Pers Mahasiswa, nulis dari satu majalah ke majalah lain, dari dari koran Waspada ke Analisa. Tapi belum pernah dilombain. Setelah 1,5 tahun nulis baru berani dilombain wkwkwk.
Flash fiction ini cuma 2000 karakter. Awalnya aku fikir gampang-gampang jambu ngerjainnya karena sedikit, gak sampe satu halaman. Tapi prosesnya agak ribet juga. Pasalnya kronologis cerita yang panjang harus dijadiin dalam kurang lebih 5 paragraf, huahahahha.
Dan, ini lah hasilnya...(Bongkarbongkar folder lama :D)
MENCURI ALQURAN
Oleh Haqqy Luthfita*
Waktu itu aku masih SD. Hal yang tidak biasa di usia muda menjadi seorang
kolektor alquran. Entah karena background keluargaku yang religius atau disain
cover alquran yang indah sehingga berniat mengoleksinya.
Rasa ingin memiliki itu memuncak. Begini kisahnya, Abah berprofesi
sebagai guru di sekolah swasta. Abah harus bolak balik ke penerbit untuk memesan
buku ajar apa saja yang baik untuk siswanya. Kebetulan aku sekolah di tempat abah
mengajar, mau tidak mau sepulang sekolah aku ikut dengan abah ke penerbit.
Disana abah sibuk mengecek dan menghitung jumlah buku untuk
dipesan, aku iseng melihat ke rak buku lainnya. Hal yang paling berkesan adalah
setiap selesai belanja buku, kami selalu mendapat bonus buku dongeng anak karena
sering berkunjung. Keserirngan berkunjung membuat SPG tidak lagi mengawasi ku. Aku
dibiarkan saja bahkan masih menyandang tas sekolah.
Aku berhenti di salah satu rak. Aku perhatikan isi rak. Kupegang - kupilih
sesuai seleraku. Kaligrafi, warna hijau muda dan tua memenuhi covernya. Yup
itu alquran yang indah. Ingin saja aku memilikinya. Aku lihat abah masih sibuk cek
ini itu, di sekeliling ku pun nihil SPG. Tiba-tiba saja aku punya niat jelek. Aku
memasukkannya ke tas. Aku lihat lagi abah sedang menuju kasir. Aku berfikir bagaimanapun
aku harus punya. Kalau aku bilang ke abah pasti tidak dikasih karena sudah
banyak sekali alquran milikku. Tapi kalau aku kembalikan takutnya alquran ini
sudah dibeli orang lain. Tanpa pikir panjang aku masukkan alquran itu ke dalam
tas dan menghampiri abah.
Di kasir aku melihat alquran yang persis dengan yang ada di tasku.
Aku bertanya “Itu belanjaan siapa Bah?”. “Kita. Abah beliin untuk Lulu, makin rajin
ya baca alqurannya”. Aku lemas mendengar kata-kata abah. Selesai dari kasir aku
langsung lari lagi ke rak dan mengembalikan alquran. Mengelus dada sambil
berkata dalam hati “Untung saja aku tidak jadi mencuri alquran”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar