Kamis, 12 November 2015

Flash Fiction 2000 Karakter

Pertama kali aku buat Flash Fiction di tahun 2012. Iseng-iseng ikut lomba dan menang. Juara 1 pula. Huohohoho.
Kutukan tentang 'setiap ikut lomba gak pernah menang' terpatahkan sudah. Wkwkwk, ada aja ya zaman modern gini masih percaya kutukan. Padahal emang gak rezeki aja. 
Kala itu masih semangat banget jadi Pers Mahasiswa, nulis dari satu majalah ke majalah lain, dari dari koran Waspada ke Analisa. Tapi belum pernah dilombain. Setelah 1,5 tahun nulis baru berani dilombain wkwkwk.
Flash fiction ini cuma 2000 karakter. Awalnya aku fikir gampang-gampang jambu ngerjainnya karena sedikit, gak sampe satu halaman. Tapi prosesnya agak ribet juga. Pasalnya kronologis cerita yang panjang harus dijadiin dalam kurang lebih 5 paragraf, huahahahha. 
Dan, ini lah hasilnya...(Bongkarbongkar folder lama :D)

MENCURI ALQURAN
Oleh Haqqy Luthfita*

Waktu itu aku masih SD. Hal yang tidak biasa di usia muda menjadi seorang kolektor alquran. Entah karena background keluargaku yang religius atau disain cover alquran yang indah sehingga berniat mengoleksinya.
Rasa ingin memiliki itu memuncak. Begini kisahnya, Abah berprofesi sebagai guru di sekolah swasta. Abah harus bolak balik ke penerbit untuk memesan buku ajar apa saja yang baik untuk siswanya. Kebetulan aku sekolah di tempat abah mengajar, mau tidak mau sepulang sekolah aku ikut dengan abah ke penerbit.
Disana abah sibuk mengecek dan menghitung jumlah buku untuk dipesan, aku iseng melihat ke rak buku lainnya. Hal yang paling berkesan adalah setiap selesai belanja buku, kami selalu mendapat bonus buku dongeng anak karena sering berkunjung. Keserirngan berkunjung membuat SPG tidak lagi mengawasi ku. Aku dibiarkan saja bahkan masih menyandang tas sekolah.
Aku berhenti di salah satu rak. Aku perhatikan isi rak. Kupegang - kupilih sesuai seleraku. Kaligrafi, warna hijau muda dan tua memenuhi covernya. Yup itu alquran yang indah. Ingin saja aku memilikinya. Aku lihat abah masih sibuk cek ini itu, di sekeliling ku pun nihil SPG. Tiba-tiba saja aku punya niat jelek. Aku memasukkannya ke tas. Aku lihat lagi abah sedang menuju kasir. Aku berfikir bagaimanapun aku harus punya. Kalau aku bilang ke abah pasti tidak dikasih karena sudah banyak sekali alquran milikku. Tapi kalau aku kembalikan takutnya alquran ini sudah dibeli orang lain. Tanpa pikir panjang aku masukkan alquran itu ke dalam tas dan menghampiri abah.

Di kasir aku melihat alquran yang persis dengan yang ada di tasku. Aku bertanya “Itu belanjaan siapa Bah?”. “Kita. Abah beliin untuk Lulu, makin rajin ya baca alqurannya”. Aku lemas mendengar kata-kata abah. Selesai dari kasir aku langsung lari lagi ke rak dan mengembalikan alquran. Mengelus dada sambil berkata dalam hati “Untung saja aku tidak jadi mencuri alquran”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar