Jumat, 18 Februari 2011

Dreams Will Be True

Berawal dari sebuah buku kumpulan ucapan motivasi para pesohor dunia. Baru saja di halaman tiga, saya mengutip kata-kata Muhammad Ali seorang petinju dunia. Ia menyatakan “Apa yang tetap membuatku bertahan hidup adalah cita-cita”. Ketika hidup kita digunakan hanya akan mempersiapkan kematian maka kita merasakan hidup yang sebenarnya.



Malam ini ingin rasanya segera menyelesaikan banyak tulisan yang sudah masuk ke daftar “belum selesai” di dalam laptop. Terkumpul puluhan calon artikel yang ntah bagaimana nasibnya pokoknya mereka harus sampai ke tangan redaktur surat kabar. Belum sanggup saya katakan ini sebuah kegigihan kalau tulisan itu belum juga terpampang di surat kabar.



Bertahun-tahun lamanya seorang Einstein memecahkan rumus gravitasi sambil menyandang predikat orang idiot tidak membuatnya gentar dan bertahan dengan cita-citanya. Bahkan Graham Bell dapat memberikan harapan kehidupan yang lebih baik kepada orang tuanya yang tuna rungu dengan menciptakan telepon. Begitu juga dengan sebuah cita-cita dapat membuat seseorang bertahan hidup.



Bermimpilah selagi kau bisa bermimpi. Karena kesuksesan awal dari sebuah mimpi yang luar biasa. Mimpi itu ibarat kerangka berfikir. Dengan bermimpi kita dapat menciptakan masa depan lebih cepat. Misalkan anda bermimpi akan juara kelas, insya allah dengan mimpi anda akan menyusun cara-cara bagaimana anda akan mendapat gelar juara. Atau cita-cita selama ini ingin menjadi seorang penulis maka apa yang bisa dilakukan, jika tidak difikirkan dari sekarang.

Itu lah mengapa sebuah cita-cita dapat membuat anda tetap hidup. Sebuah cita-cita membuat seseorang dapat bertahan dengan angan-angannya bahwa suatu saat pasti akan tercapai. Cita-cita yang membuat kita yakin. Man jadda wa jada. Percayalah bahwa Allah akan mempermudah jalan kita-jika kita mau.



Ketika anda berhenti bermimpi maka anda berhenti hidup. Malcolm S. Forbes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar