Minggu, 17 Oktober 2010

Sebanyak Apa Masalah Anda (?)

Semakin banyak masalah, semakin banyak pilihan Anda menentukan solusinya.

Masalah adalah bagian dari hidup. Apabila tidak ada masalah tidaklah hidup namanya.

(Kata siapa?

Kata saya.

Saya siapa?

Pembaca kondisi amatir).



Sabtu, 16 Oktober 2010, saya ikut ambil bagian dalam kelas Motivasi Menulis. Dan seperti biasa moderator selalu jadi bagian saya. Senang rasanya bisa duduk tenang mendengarkan pembicara tanpa status peserta. Hehe, karena biasanya peserta sukanya diberi tugas ini itu, atau sekedar menjadi bahan percobaan pemateri. PEACE.

Sesuai dengan judul di atas dan sebelum kita melangkah jauh, anda bisa simak cerita singkat seorang teman.



Beberapa hari lalu Azzam sedang asyik berchating ria dengan teman baru hasil dari bergabung dengan sebuah lembaga pers. Teman baru Azzam ini adalah seorang penulis. Azzam pun diam-diam mulai senang menulis karena kebiasaan temannya itu. Sekali saja Azzam membaca tulisan-tulisan temannya, Azzam langsung tergugah hati ingin juga menulis. Alhasil Azzam mulai mengetik bebrapa tulisan yang rata-rata sebuah curhatan.

Kebiasaan menulis membuat Azzam paling tidak mempunyai target menulis curhatan. Namun suatu saat Azzam terkena syndrom puasa menulis. Sekitar berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan azzam tak menulis karena fikirannya yang kacau. Dia mengeluh kepada temannya kalau dia sedang banyak masalah, sibuk, dan tak punya waktu lagi untuk sekedar menulis.

Sang teman memberi saran agar Azzam tetap menulis dan menceritakan satu per satu masalahnya. Dan inilah hasil curhatan Azzam:

“Sebelum akhirnya larut malam, saya terbangun dan terjaga dengan keadaan cemas. Yang gpertama, makalah yang selasa harus deadline alhasil senin dini hari 01.35 am belum kelihatan bentuknya. Kedua, artikel jum'at haru deadline. Ketiga, modem tak kunjung tiba. Keempat, fitur web dari ponsel saya tiba-tiba kehilangan fungsi. khusus web via ponsel, saya coba sabar menuggu 26,5 jam ke depan untuk bisa berfungsi lagi atau tidak. Kalau tidak lancarkan planning B,C,D,E,,,,Z. Saya sadar kalau semuanya suka saya tunda-tunda dalam pengerjaan, jadi saat waktunya tiba saya jadi keteter”



Sebenarnya hidup ini sederhana jika kita mau berfikir sesederhana mungkin. Anda bisa lihat ternyata masalah Azzam tidaklah sebanyak uratnya mengeluh. Azzam sendiri bisa menguraikannya satu persatu di dalam tulisannya. Ternyata tidak lebih rumit jika kita memandang keluar dari diri kita.



Itu lah mengapa note ini diberi judul Seberapa Banyak Masalah Anda (?). Secara tidak langsung saya memperkenalkan bagaimana Anda meneliti masalaah Anda. Tak ada penyakit yang tak ada obatnya. Begitu juga penyakit hati, perasaan sedih, dikejar-kejar waktu, banyak tekanan, semuanya mempunyai penyelesaian. Hanya saja butuh proses dan kesabaran. Bayangkan lagi kisah Azzam. Ternyata Azzam sendirilah yang meringankan masalahnya. Nasib seseorang tidak akan berubah kecuali karena diriya sendiri yang mau merubah. Banyak hal yang terjadi dan begitu juga solusi dari beberapa orang terdekat. Anda bisa saja menerima atau mengabaikannya sama sekali. Tapi tetap saja Anda lah yang memberi solusi atas masalah yang ada.



Lalu seberapa banyak masalah Anda jika akhirnya bisa terselesaikan dalam beberapa paragraf. Jujur saja, bahkan saat Anda membaca curhatan Azzam kumpulan masalahnya tidaklah begitu berat bukan. Dan kita anggap ini hanyalah kondisi yang dibuat-buat, tapi itu lah yang terjadi.



Kenapa harus menulis?


Sejauh ini dapat diambil kesimpulan Azzam mengetahui masalahnya melalui tulisan yang ia buat. Tidaklah banyak dan tidaklah rumit. Ahli Saraf Universitas California, Dr. Matthew Lieberman ,dia menuturkan, mengekpresikan diri lewat tulisan merupakan “pengaturan emosi yang tak disengaja”.”Hal tersebut terlihat untuk mengatur kita dalam keadaan sulit,” ujarnya.

Dan jangan heran, ternyata menulis banyak manfaatnya:
Mengikat ilmu. Ilmu ibarat hewan buruan, apabila seseorang tidak mengikat hewan buruannya itu artinya ia orang yang bodoh. Contoh lain, orang yang mencatat lebih lama ingat ketimbang orang yang tidak mencatat sama sekali. Karena suatu saat catatan itu bisa dilihat kembali.
Berbagi. Menulis cara berbagi yang paling menghemat waktu. Dibandingkan berceramah di depan umum, menulis bisa dilakukan sekali saja dan bisa dicetak ulang tanpa harus membuka forum lagi.
Berdakwah. Ingat “Sampaikanlah walau satu ayat”
Mengurangi stress.
Merancang tujuan hidup. Target kedepan, bisa anda lihat-lihat kembali sebagai motivasi mengejar cita-cita.
Menjaga semangat.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon koreksian diksi, dan kesinambungan judul dan isi tulisan. Saran Anda sangat membangun bagi saya.

Teman Durhaka ^_^ huahahaha

Puas dan lega rasanya telah menuangkan segala hal yang ada.

Yah walau hanya berupa straight news

Kita lihat siapa yang lebih eksis.

Benar aku gak mau setengah-setengah menjalani ini semua.

Kalau sudah terjun di dunia jurnalis ya memang harus seperti ini.

Dengan kata kunci HARUS BISA MEMBAGI WAKTU.

Aku yakin ini dapat berjalan sesuai dengan koridornya.

Tinggal menjalankannya secara aktif.

Tekan tombol aktif dan semua akan berjalan.

Sediakan remote disamping anda.

Atur secara apik.

Karena ini sangatlah labil.

Harus hati-hati dan teliti.

Please….

Jangan ilfeel untuk berada disamping ku…

Tapi yang dapat ku tangkap engkau begitu canggung untuk bisa sama dengan ku…

Maafkan pergerakkan ku selalu ingin di depan dari mu sobat.

Aku ingin tunjukkan keseriusan, tak ada kata sia-sia…

Jangan merasa kecil hanya karena keadaan.

Kau bisa terbang lebih jauh jika tau celahnya…

Atau caraku terlalu menyudutkan mu

Hingga terperosok ke jurang terjal…

Hahaha tega nian sahabat mu ini….

Dulu aku tau semua info dari mu dan kini aku berlagak untuk berada di depan mu…

Ayolah…lebih terbuka…dan cari tau penyebab ini semua…

Jangan pernah merasa malu untuk dapat hadir di mata ku khususnya IT..

Lihat tindakan ku di forum…

Ku ingin tetap eksis dimana ku berada.

Tak ada manusia yang dapat menghentikan ku…

Selama yang ku lakukan ini benar dan tak ada sia-sia.

Aku tau betul dimana saat ini aku berpijak

Penilaianmu tak berarti bagi ku…

Ku tak berharap untuk bahagia dengan mu

Dan ku tak begitu berharap kau membuat ku bahagia…

Aku berharap dimana dan kapan saja aku bias membuat orang bahagia

Walau tanpa embel-embel teman, sahabat, saudara, dan sebutan lain…

Aku netral dan dapat masuk kemana saja…

Tak mau ada ikatan dan tak mau mengikat..

Karena hidup ini, hidup ku dan hidup mu

Kita sebagai penanggung jawabnya…

Bukan aku atau bukan kamu…

Sendiri…SENDIRI…Sendiri…

Jadi salahkah aku jika ku tidak terlalu ingin ikatan ini…

Aku mau semua berjalan secara normal…sederhana, simple dan tidak banyak aturan dibuat-buat selain dari sang khalik.

Cukup dari Nya…

Jangan mencari pasal dan membuat penyakit sendiri dengan buatan manusia…tidak kekal…

Maaf atas kekerasan hati kepala dan fikiran…

Terus lah berpikr kalau aku aneh dan lain daripada yang lain

Karena

Aku berbeda…Allah menciptakan makhluknya berbeda dan untuk menjadi yang terbaik.

Insan Sadar Guru (yang lalu biarlah berlalu)

Ntah lah… insan tak begitu menyukai keadaan ini. Insan berlari dari keramaian dan segera masuk dalam keheningan. Insan melihat gurunya murung dan terdiam di saat pertemuan mereka. Guru begitu dingin sehingga tak terjalin conversation sedikitpun diantara mereka. Sudah hampir lima bulan insan mendapat pengajaran dari sang guru. Ini bukan keadaan yang diinginkan insan.



Fuih…hahaha hanya sebuah pelatihan atas hasil bacaku hari ini. Akhirnya masuk ke bab ii buku ‘menulis itu asyik lho’karya RM. Rasanya seperti mendengar ceramah langsung dari sang guru. Aku disindir secara halus dan itu lah isi bukunya , benar-benar membuatku mengangguk-angguk. Begini memang dilemma sang penulis pemula seperti aku.

Aku heran bisa bertahan diatas pikiranku yang melayang-layang. Tiga hari lagi masa minggu tenangku hampir habis. Setelah itu aku akan menghadapi ujian akhir semester. Tapi sampai sekarang satu buku pelajaranpun belum ada kusentuh. Bagaimana ini ? bagaimana mungkin aku bisa meghilangkan jejak seperti ini. Tapi jangan salah ini hanyalah curhatan. Curhatan dalam selingan waktu.

Oh waktu cepat sekali berlalu, aku harus segera mengejar keterlambatanku. Aku tak bisa begitu saja mencetak hal-hal tak jelas. Ayo ingat tujuan utamaku.



Hmmm masalah ucapan terima kasih cukup sampai di catatan yang lalu saja.

Tak ada gunanya insan terus bersikeras memuja-mujanya. Yup lupakan saja, kalau memang datang masanya mungkin insan akan larut kembali.Insan harus konsisten dan tetap pendirian.

Hm..insan janji…dan insan akan terbebas dari bayang-bayang guru yang tak memperdulikan perasaan insan. Selamat tinggal guru. Insan tak sepantasnya mendapatkan kebiasaan diam guru di keramaian pemuda-pemuda itu. Terkadang guru suka menyapa di kesunyian, tak ada yang tau, tapi sedikit ada baiknya karena itu sebagai tanda untuk insan bahwa guru masih seperti yang dulu hanya saja sedikit malu.

***

Wow…buku ini luar biasa.. memang begini lah seperti ini yang aku alami. Menggelitikkan saat kejadian-kejadian serupa itu terjadi dengan diriku sendiri

Muatan 500kb

pernah gua dikatain Mrs. Online...tapi kali ini enakan dijulukin Mrs. Gratis tis binti saykoji.

yup muatan 500 kb kalah banget sama memory flashdisk gua yang 2Gbyte, ada juga sekarang yang keluaran 4Gbyte, 8 juga ada...di pajak kampus sebelah. biasa setiap pagi sim card gua yang sudah menemani hampir setahun ini senangnya ngasih gratisan. kalau harus nyalain komputer guanya yang malas gerak. gitu bangun gua jabanin ja ni hape tercanggih yang pernah gua punya.

kebiasaan gua buka akun fesbuk dan ngiintipin catatan teman-teman. udah sering gua ikrarkan kalau gua senang dengan yang gratis gratis. koneksi gratis, browsing gratis dan ngintip catatan gratis. dan saking terlena dengan kata-kata gratis hape gua jarang diisi pulsanya *ni pelit? atau hemat? tau miskin? atau najis sih???...teman-teman gua banyak yang ngeluh kenapa jarang banget sih balas sms,,,maap---maap bukan maksud hati seperti itu inilah kondisi ku yang sebenarnya...

Kembali ke 500kb. ada apa dengan 500kb.




yup, gua dilema dengan kata-kata NULIS. maunya nulis tanpa batas dan menjadi bagian dari sejarah melalui tulis menulis.

dengan 500kb gua berterima kasih karena telah memberikan gua segudang info tentang tulis menulis. gua jadi betah genggam hape. padahal dulunya jarang banget karena gak hobi berbalas sms atau emang jarang ada pulsa...*huh,,,kalo' gini gua dijuluki Mrs. Medit ntar wedew...dengan 500kb gua dapat inspirasi walau hanya ujung-jungnya curahan biasa dan picisan *kayak gini contohnya.

Intinya 500kb walau singkat tapi ini memberikan gua pencerahan apapun itu dan sekecil apapun itu bisa dijadikan acuan menulis.

500kb lagi-lagi buat gua semangat '45 buat nulis. 500kb buat gua sadar gua belum seberapa dan harus banyak belajar lagi. 500kb buat gua melek otak. 500kb gua cinta loh...

habis 500kb gua baru mau nyalain komputer...hehehehe

Sabtu, 16 Oktober 2010

kUmat Gila'nya ^_^'

Kemana semuanyaA….aku kehilangan dia…aku emosi saat ini…

Sesuatu yang aku cari hilang.

Yang lain timbul dan seperti tak punya perasaan

Dia pikir aku menyerah begitu saja

Dia pikir dia yang hebat…

Hey.,..hey…lihat siapa yang lebih kuat konsep.

AKU?

Tidak juga…

Ayolah….aku tidak mau ini sebuah akhir….

Aku benci…aku iri..

Biar orang berkata aku sedih melihat orang senang…

TAPI YANG BENAR AKU SEDIH KETIKA AKU TAK BISA MENGGPAI SESUATU YANG LEBIH DULU DIDAPATNYA

Ketika jemari ku tak lagi bersahabat

Ketika fikiran ku terlalu banyak berhayal…

Awas kalau samapai aku tak menghasilkan apapun???

Awas kalau dia deluan muncul didepan layar bersambung koneksi

Awas kalau aku hanya diam,…

Grassak grusuk sendiri tak punya kemauan…

Ayo ayo pandainya hanya bisa menjadi penyemangat orang…

Lihat diriku yang mulai satu per satu hilang berkeping…

INGAT kau!! TUNGGU TULISAN BARUKU…



Gara-Gara M.Nur

Pagi ini aku bangun tanpa jeritan omak tercinta. Entah kenapa shubuh tadi terbangun dengan lantunan ayat suci alqur’an yang dibaca emak di musholla rumah kami tepat di samping kamarku. Aku bangun dan langsung melihat jam digital dari hape yang selama ini telah banyak membantu ku melihat bermacam jenis tulisan karya teman-teman via fesbuk. Yah, termasuk pagi ini. Jariku bergerak membuka aplikasi fesbuk setelah ku tahu ini sudah jam 5.45 pagi. Padahal aku hanya nunggu beberapa notifications untuk dua tulisan yang kubuat tadi malam. Siapa tahu ada yang sekedar ngasih jempolnya atau singgahin komen. Tapi gak ada tuh. Ku turunkan kursor kebawah, bawahnya lagi, terus ke bawah - niatnya mau ngeliat friend’s note, berharap ada tulisan baru teman-teman yang bisa kubaca gratis pagi ini. Udah gratis internetan, mau gratis baca juga, sekalian belajar gratis kepenulisan. Hehe emang kalau yang gratis gratis itu paling enak ya.

Tak ada. Masih sama seperti yang tadi malam. Kuklik ke halaman berikutnya. Ah, ini sudah dibaca tadi malam. Halaman belakang coba ya. Loading. Lama. Berhenti. Loh kok? Error. Huaaaa. Kucoba lagi buka akun fb langsung ke note dan lompat ke halaman 3. Seep…gini kenapa dari tadi. Wow, ada tulisan Muhammad Nur, judulnya [AFAKSI/ CERPEN] El Sandy, dia juga mencantumkan satu foto pembantu imajinasi pembaca. Fotonya keren. Kalau gak salah seorang cewek sedang melamun di dekat jendela yang berembun karena hujan. Entar dicek lagi, soalnya aku liat dari hape, kecil gambarnya, gak jelas. Tapi aku terundang membacanya.

Kuklik readmore untuk membaca keseluruhan. Loading. Lama. Berhenti. Loh kok? Layarnya putih semua. Huaaa, eror lagi. Hmm,,,tarik nafas, buang perlahan. Coba lagi ya. Awas kalo’ gak bisa jangan salahin gua kalo’ lho bakal pensiun jadi partner kerja gua. Hehe ancaman yang aneh.

Bissmillah. Kali ini main cepat ja…tap tap tap nyampe deh dicatatan akhi Nur. sembari mencari posisi wuenak dan siap membaca.


Yah aku tau ini cerpen, seperti biasa aku jarang suka baca cerpen, doyannya tips, esai, tulisan edu dan yang gak banyak imajinasinya *ah, bo'ong tuh bo'ong. Tapi aku suka ngalah juga kalau teman-eman doyannya bikin fiksi. Hitung-hitung belajar jenis tulisan lain. Aku juga gak mahir sih sebenarnya nulis nonfiksi, tapi kurasa itu lebih baik buat aku yang malas berimajinasi atau sekedar faksi, karena bingun ending, ending, dan ending, yang selalu ngadat buat diterusin. Sejauh ini aku lumayan menikmati hasil karya teman-teman tentang cerpen mereka. Terlebih buat bang molen yang suka ngebuat aku terpingkal baca-baca cerita dodolnya setiap publish di fb. Ibna juga salah satu temanku yang hobi buat cerita gantung, alias ceritanya sengaja di gantung-gantung biar pembaca penasaran. Mbak zee, cerpennya tuh ada aja kisahnya,hm terlebih mbak ini resensinya sering nangkring di koran-koran.

Hah, ntha lah ini tinggal nunggu aku yang memutuskan untuk tetap konsisten mau nulis atau nggak.


Waduh! sudah sampai mana tadi bacanya. hehe, gara-gara baca cerpen akhi Nur, aku jadi ngiri maunya bikin cerpen juga.

Jadi begini, kapan aku beralih ke tulisan yang lebih info gitu atau yang sedikit ada alurnya. bebrapa buku siap dibaca tapi huhuhhu gak nempel diotak. susah jadinya untuk ngikat ilmunya dalam bentuk tulisan kembali. *GIMANA WOY??? ADA SARAN? ADA SARAN? - ya ntar layangkan comment teman-teman.


akhirnya selesai juga baca tulisan akhi nur. aku sih harap bisa seperti orang-orang dalam cerita. sungguh-sungguh kalau memang sudah nentui kemauan. ada yang bilang, "dimana ada kemauan, disitu ada jalannya ". Nulis oh nulis, benar-benar jadi dilemma aku. Sebagai seorang wanita dilema ku lebih banyak ke obsesi ketimbang pada para pria untuk saat ini. hehehe...

Sebelum menutup note ini dan akhirnya dipublish, thank's God jari gua larinya buat nelusuri dan mata gua ngeliat tulisan yang menginspirasi, ngfresh di pagi hari.

Yippy,selamat menulis Get Spirit n More Inspiration. semangat dan terus dapati inspirasi untuk nulis,karena semuanya ada dimana-mana gak liat waktu dan tempat euy...

Kekesalan Orang2 Sok Kritis ^_^ hehe..

Berbicara termasuk dari sekian banyak pekerjaan yang paling enak. *katanya..
loh?! Saya kok tau..iya liat ja ibu ibu sebelah, inang inang di pasar, penasihat, pengacara, presenter, motivator, pejabat pejabat yang kata rakyatnya "pak pejabat, ane punya pantun: ikan kakap ikan gabus, banyak cakap gak bagus"
hush..hehe maklun ini sedikit dari sekian banyak kata hati rakyat.
Well, tapi bukan sistem demokrasi yg mau kita bicarain. Kita sedang ngebicarain terkadang ucapan, perkataan lebay kita ke orang, tidak melihat etika berbicara yg sebenarnya..
Ada kata bijak "Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut", artinya kita dituntut banyak mendengar, memahami, ketimbang berbicara. Seperti istilah "always listening, always understanding", dan anda pasti tau kata-kata "talk lesS do more".

Jadi, baiklah..menurut kamus lengkap bahasa indonesia *bukan kamus besar, Bicara artinya cakap cakap, mengeluarkan kata kata yg bermakna, pertimbangan, pikiran atau pendapat, bermasalah dengan, akal budi. Sedangkan orang yg berbicara disebut pembicara. Tugas pembicara ya barang tentu membicArakn hal hal besar maupun kecil bahkan sampai hal hal yg kasat mata. Artinya jauh dari pandangan pembicara.
Masalah pandangan, berbicara yg menggunakan mulut ini juga menjalin kerjasama dgn mata yg menjadi objek pmbicAraAn mreka. Mata meliHat scara cover tentu dpt mnghasilkn pergerakn mulut yg sangat cpat & berbisa. Sekali mengeluarkan kata2, sang pendengar bisa sangat tersengat & menimbulkan penyakit hati. Bahkan kata2 yg dikeluarkn mulut jg menyebabkan pendengar mendapatkan tekanan2 batin yg seharusnya tidak diterimanya.
Selain bkerjarama dengan mata, mulut jg terkadang menjalin hubungan dengan hati, pembicara melihat dengan mata, merasakan dgn hati, & alhasil nyerocos lewat mulut. Itu lah prosesnya. Sekian persen, hati mencerna pandangan mata bersifat kritis. Dan mulut terpengaruh untuk mengeluarkan yg lebih najis.

Nah itu hasil analisis saya tentang begitu banyaknya saya mendengar. Kata orang saya tak punya respon ketika yg lain berbicara..?

Hmm..Bisa Ditebak-tebak Puisi Ini Tentang Apa..

Seolah, ini lah aku melangkah dalam keringanan cinta yang kamu, kamu, dan kamu bawa tak jelas untuk siapa.
Murni aku lahir kembali dalam pH netral air mineral, tidak untuk kamu, kamu, dan kamu yang kuanggap kompas nahkoda kapal pelayaran sehidup semati.
Masih seperti anak kemarin sore.
Terserah apa tema yang kubawa, yang jelas ini lebih ringan tanpa virus merah jambu monyet.


Aku yang suka mengelak kali ini berbeda.
Runtuhan bait aneh terus menghujan, deras, tapi tak basah..
Bukan air tapi batu..
Baik,
aku tantang dirimu yang begitu ciut, begitu pasrah dan pengecut
seolah lebih dari banyak tujuan.
Berpikirlah karena kau punya hati *itu katamu..atau terserahlah itu kata siapa
memilihlah sesuka hatimu
tapi ingat satu tak boleh tergores.
Dan satu lagi,
kau tau SETRIKA?!
Setrika tanpa sambungan listrik!
Itu dirimu.
Tidak panas, uring uringan, kesana kemari tak jelas
atau mungkin kau akan berdalih masih dalam proses,
WHATEVER..

Klo jodoh gak kemana..huahahahaha

SubhanalLah dan luar biasa berkali-kali untUk seseorang yang seDang rindu dunia maya..coNtohnya AKU
aaahHh..akhirnya ku mengGunakan mu hoNey bunNy sweEty..aku kira kau berlalu dan melupakan ku setelah pRoses 2 hari dan sampai-sampai kumuat kau dalam sebuah tUlisan. Tapi malam ini tepat pukul 23:57 ku kembAli dEngan kegIlaanku memencet-mencet tUbuhmu yang mungIl..mmuaCh..
Yah..malam ini bAkal dipenuhI suara suara keypad lagI diGelitikin..kagak peDuli dah besok jg masiH libur, hak mata juga dah dipenuhIn..asyiiik puas..
Boring gak da kamu, jadi please jangan erRor dulu..
Ini pelampiasan yang memang harus kamu dan aku lalui, huahahahaha..kita berdua malam ini..
Apes apes dEh sitU yg penting gua surfing..ntU karena usaha oh usaha..wkwkwk
mungkin buat yang bAcA nOte ini pusing bertanya tanya atau bAhkan ningGalin niH nOte krn tulisn dan ceritanya aneh..
*kembAli ke cerita
terhItUng sudah 3 atau 4 bulan aku kagak perduliin kamu*maaf..tapiii esSegedEee kamu hadir ..
Aaaaa...beceDeEfgehaijekaelemen..gua senaaAaang..selamat berSelancAr..
WasSalam

NB: ya Allah, jangan dipuTar dulu masanya..lu2 lagi kangen2an..trims :D

secuil cerita semi fiksi karya luthifhaqy2

Terhitung sejak awal libur...ni adalah OL tercepat dan terpanas yang pernah ada...
ketakutan *sambil liatin argo ya? namanya klo di warnet...
cukup banyak notification...yah,, biasa teman-teman pada comment foto liburan kita yang baru gua upload...
gini nih klo mendadak keluar rumah dan kepingin OL bentar,
tulisan di laptop ketinggalan buat dipublish.huh sebel.

sebenarnya gua kepingin memperkenalkan diri,sedikit membuka diri, gak tau kenapa?
tapi sepertinya gua pengen sedikit dikenal aja sama orang-orang sekitar.
kita mulai yah...
(pelampiasan dah lama gak publish note dan sekalian menyapa FACEBOOKER seantaro belahan dunia)

Hai, nama gua.....mmmm........ tuh keliatan saat lho liat notification note ini gua tag in nama lho.
cukup pangggil LULU.
penulis lepas. itu aku-akuan gua sendiri
tapi seneng punya status seperti itu.
gua single, gak triple porsi makannya.
ntu artinya gua cewek berbadan mungil dan gemesin.
periang, fun, dan suka serius kadang-kadang.
gak percaya?! emang seharusnya gitu bagi lho yang baru kenal gua di dunia maya.

beberapa suara sumbang mencoba membunuh karakter gua.
karena iri dan kagak mampu menjadi seperti gua yang sekarang ini.
gua punya beberapa prinsip yang mugkin gak banyak dimiliki orang lain.
mencoba bertahan, dan keluar perlahan.
apa sih...hehehhe
tapi yang jelas gua orangnya kuat prinsip

prioritas utama gua CITA_CITA.
ada tiga pokok cita-cita gua secara akademis
bahkan lebih kalo dihitung juga sama yang sekutil-kutilnya, yang resmi maupun yang gak resmi, yang illegal maupun yang legal.

banyak temen heran sama obsesi gua.
hehehe...banyak yang menebak-nebak, sampai mereka heran liat gua yang rata-rata labil.
itu menurut penglihatan mereka.

ntah apa yang membuat mereka suka nebak dan ngincer ibarat gua tuh artis hollywood dan mereka paparazinya...
masih mending yang ngincer cowok-cowok yang naksir, ni mah cowok-cowok rentenir,,,hehehe kagak deng...


gua punya hobby nulis. *amatir
senengnya menyendiri...tapi gak di tempat gelap...atut ah,,
konser di kamar kedap suara *alias pintu kamar ditutup rapat biar seisi rumah gak pada ngamuk dengar suara cempreng gua.
ngeRAP_et..ntu jadi hobby of the TOP (dibaca ngerepet)
tapi ada satu kebiasaan lagi yang bikin lho semua gak peracaya...GUA NIH FOKUS...fokus belajaranya, fokus kegiatannya, fokus cintanya,,,,ceileeeeeeee...*GUBRAK!!! (temen-temen lama gua pasti angkat 11 jari buat gua) *emangnye kenape ye? biase aje kalee...

NAH ITU TADI SEPENGGAL CERITA DODOL.
MOHON KOREKSINYA SEPUTAR PENULISAN DAN DIKSINYA
WALAU DIKIT TAPI saya YAKIN GAK PADAT SAMA SEKALI hehehe
maklum amatir


cerita diatas hanyalah fiktif belaka,,,jika ada kesamaan nama ntu hanya ketidak sengajaan,,,
CARI SENSASI euy....
sekali lagi terima kasih koreksiannya..

Untuk Yang Rumit dari Yang Rumit....*katanya :D

siaran ulang setelah diposting blog lain...
ini beberapa curhatan teman-teman kita...
anda punya solusi atau yang lain?
silakan bercomment ria...

Huh…ku biarkan kau memilih sendiri karena kau punya hati dan perasaan,,,
Dia yang lain mulai merasakan kehadiran mu…
Tidak tau itu namanya apa
Tapi aku disini masih mengharap mu
Sedang dia yang lain bercerita kepada ku.
Aku suka menutupi hati dan perasaan ku
Aku tak mau egois
Tapi aku sakit dan takut kehilangan mu
Dia begitu berbunga,
dan…
kau bagaimana? Siapa yang tau…
Yang jelas dia yang lain merasa apa yang kurasa…
Aku hanya mendapat beberapa lampu redup-redup dari mu yang tak pernah jelas…
Tapi sebenarnya aku juga tidak jelas di mata mu
Sudah kukatakan sebelumnya…
Aku terlalu pemalu dan suka mengelak
Ntah kenapa…aku tidak mau terlihat jelas….
Maafkan tapi inilah aku…
Kamu bisa memaklumi__ itu lebih baik…
Balutlah kepercayaan dalam batin mu bahwa aku masih seperti dahulu…
Dahulu sejak pertama melihat dan kagum
Di sudut lain
Dia begitu berharap…sampai dia bingung untuk memendam…
Aku yang sahabatnya harus mendengarkan…..
Dia seperti menebak mu
Begitu juga dia menebak ku…
Aku tahu dia akan kamu
Tapi aku tak tau kamu akan dia
Aku harap untuk ku
Untuk ku
Untuk ku dalam hatiku
Tapi….
Terserah kamu
Kamu saja yang memilih
Aku terlahir untuk sabar..
Dan percaya ALLAH beri yang terbaik
Aku tak pernah terlalu menuntut…
Aku punya pengalaman karena aku yang seperti ini…
Diriku ditinggal karena sifat ku yang tak jelas,..
Beginilah aku…aku yang tak pernah jelas dari luar….
Tapi lihat dengan hati…
Hati yang selalu segar untukmu….
Apakah ada yang tau bagaimana aku?
Inilah aku…masalah c||\|+4 adalah hal sulit yang pernah ada




c||\|+4 …
Untuk pertama kali aku ingin berbicara c||\|+4
Bukan untuk siapa-siapa
Hanya saja takut kehilangan c||\|+4

c||\|+4 ku tak pernah mau disamakan dengan prinsip anak zaman sekarang
c||\|+4 ku adalah suci
Suci untuk satu
c||\|+4 ku juga tidak akan ter buang sia-sia
Tak mau cepat mengumbar dan hilang seketika
Aku punya prinsip yang k u jaga persis
Tapi masihkah aku diam ketika yang lain bertindak
Tiba-tiba ego ku tumbuh
Seolah ku tak mau kalah
Dan memendam sia-sia
Aaaaarrrrrrrrrrrggggggghhhhhhhhhhh
Ntah lah sepertinya aku tak bisa menuliskan rasa ini….
Aku bingung…
untuk menuliskan perasaan saja aku malu….
Apalagi…:-P





FAKTANYA
Aku seorang pembohong…
Bohong ku keterlaluan…
Aku pembohong besar…
Sampai-sampai aku sendiri berbohong pada diriku…
Berbohong pada perasaanku sendiri
berbohong sebohong-bohongnya…
aku heran aku bisa menutup ini dari mu, dia, mereka,
bahkan tulisan yang selama ini menjadi teman curhatku
aku tidak menulis catatan harian dengan mengukir namamu…
aku juga tidak menulis catatan harian dengan kata-kata erotis tentang mu…
aku malu sekalipun dalam catatan harianku yang tak seorang pun tahu
aku malu dan senang berbohong
tapi saat yang lain bergerak..aku merasa sakit, tertekan dan tak bisa bertindak
sampai-sampai aku ingin mengubah prinsip..
Dan kamu tau?
dalam bait lagu pun tak pernah ku lantunkan untukmu…
hanya bahasa asing yang bisa menutup rapat…
seolah tak banyak yang mengerti
bagaimana memberi tanda ini…
aku benar-benar tak mendapat formulanya
aku uring-uringan sendiri
aku ingin jujur
tapi aku suka bertindak seperti anak-anak yang tak butuh itu…
tak butuh kamu…tak butuh itu,,,itu,,,itu dan kamu,,,
bahkan aku tak sanggup mengetik ejaannya,,,
aku canggung dan tak bisa mengungkapkannya,,,
aku tak mau terlambat
tapi siapa yang akan pertama…
aku seolah alergi dengan kata-kata itu….
Aku takut mengukirnya…
Mengukir di monitor ini takut dan benar-benar takut….
Tapi …….
C||\|+4 kata tersulit yang pernah ada


hmmmmmmmmmmmmm....sebegitukah...
hihihihi...
tanya kenapa....ckckckck

[La_giLa_gi SHARING via fb^_^]

Tulisan ini cemilan sebelum makan yang berat-berat.
Bersifat sharing dan terbuka.
Bukan untuk pamer apa lagi angkuh…
Dan disiarkan secara LIVE dari studio !NSOMN!AC lt II *sebutan kamar saya.
Selamat membaca ^_^’

Baiklah saya mulai untuk hari ini.
Sugesti positif banyak saya dapati dari tulisan-tulisan saya yang terbilang masih belia. Ceile..lo kate ABG…tapi sumpah seorang teman bisa dikatakan guru kepenulisan bagi saya, dia bilang tulisan saya bergaya ala penulis berganre komedi terkenal jaman ini yang nggak bisa saya sebut namanya. Dia juga ngacungin jempol buat saya. Hihihi ,,,seneng rasanya. Baru ini sang guru kasih jempol buat catatan berumur belia ini.

Kalau dibilang gaya kepenulisan mirip sang penulis cerita komedi sekaligus sutradara film itu, menurut saya mah jauuuu(tulisan say amah kebanyakan serius)…memang saya belum pernah baca tulisan sang maestro tapi saya tau kalau dia sang penuis handal. Apa saya gak salah dengar??? Wkwkwk…tapi buat seorang pemula seperti saya jangan puas(a) menulis, kata guru baru saya RMH. Hanya karena pujian seperti itu. But thank’s to FA.

Kenapa saya tidak menyebutkan nama penulisnya yang mirip saya itu eh salah saya ygn mirip dia ckckckc. Karena saya ndak mau terbebani nama bekennya. Takut dibilang saya beneran niru-niru dia. Padahal baca tulisan sang maestro juga gak pernah. Saya sempat terkejut tapi tetap dengan daun telinga yang naik karena bangga? atau seneng ya? Atau keGRan …malu saya…hihihi.
Saya masih nggak percaya…saya tanya bener-bener lagi dengan sang guru….dia tetap bilang seperti itu ke saya. “cobalah baca di blognya” kata guru saya. Gile benerrrr nih si guru, saya jadi penasaran berat…. Sampai di rumah saya langsung search blognya radity*tiiiiiiiiiiiiiiit…aduuuuh hampir keceplosan…gaswat nih tangan gak bisa direm…alhasil. Beda kok…beda…beda banget…apanya yang sama….hihihi…aduuuuuuuh hohoho…tapi mudah-mudahan yang mirip ntu nasib jiwa-jiwa penulisnya si doi bisa nular ke saya…amiiin. Ntu baru saya setuju berat…kekeke ^_^

Untuk saya sendiri tetap harus camkan kata-kata bang RMH jangan puas(a) nuisl. ya toh…?!

Menulis,
bagi saya sebagai ajang ngeluarin nih unek-unek yang suka maksa-maksa buat dikeluarin. Sekalian berbagi dan terkadang mencari motivasi disela-sela comment teman yang sometime bisa menggerakkan jiwa raga saya…cuit-cuit
Boleh cerita sedikit gak?
Sebenarnya awal banget nih…saya suka mengoleksi macam-macam diary,,Karena gambar-gambarnya yang lucu dan unik. Pake ada gembok-gemboknya segala. Tapi bukan untuk ditulis, Cuma sebagai pajangan atau ngisi biodata teman. Mulai dari napang *nama panggilan, cita-citalah, hobilah, zodiaklah, pantunlah, sampai makes n’ bukes.

Saya pernah juga bilang ke salah satu teman kalau saya tuh benci sama yang namanya nulis (fokusnya ke diary2 picisan* peace).maklum dulu masih ABG banyak teman tuh yang nulis buat curhat dan mengadu nasib, melankolis banget boooo’’. Sampai akhirnya di sekolan menengah pertama, guru pelajaran bahasa Indonesia saat itu nyuruh murid-muridnya untuk buat puisi yang bakal dipajang di mading. Saya kesal banget saat itu. Kenapa harus nuli-nulis, dan nulis lagi. Saya jugak ngeh kok bisa dapat inspirasi tentang beberapa kejadian masa lalu yang untuk seukuran anak lugu seperti aku harus diterima mentah-mentah. Temanya tidak bisa saya tuliskan, maklum bersifat rahasia. Itu pun tidak sesuai dengan waktu yang diberikan sang ibu guru. Sampai bel pulang berbunyi puisi saya belum kelar. Tapi dengan izin ibu guru yang cantik, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ini, puisi saya boleh dikumpul besok harinya. Berselang satu hari, puisi ini sudah sampai di tangan sang ibu guru. Katanya kami tunggu saja mading minggu depan. Dan Wow…jeng..jeng..jeng… iiiitutututu….pupupupupuiisssiiiii SsssAaaaYAaaa* gaya ngomongnya azis gagap…ciwow…subhanallah sekali dunia ini kurasa. Sebegitu senangny saya saat melihat tulisan yang butuh pemikiran ekstra*alias buntu-buntu terus dan editing kata-kata sampe’ bosen ngebacanya lagi ternyata berhasil dimuat di mading sekolah….hmm…masih ada gak ya,,,puisinya….ntar saya cari tahu lagi keberadaannya dimana.


Itu yang pertama. Itu tak terduga. Tapi untuk selamanya. Seperti orang-orang yang sedang jatuh cinta. Mereka bilang “kamu yang pertama dan terakhir”.sangat cinta dan ingin terus seperti itu. Versi saya gimana caranya kebahagiaan itu menjadi motivasi seumur hidup, seumur hidup untuk terus berkarya. Apalagi di masa produktif saya. Saya harus benar-benar bisa produktif lahir batin. Saya ini calon generasi bangsa, calon pemimpin, agen perubahan yang akan menggenggam dunia massa depan.* loh jadi???. Hehehe,,,ya itu,,,dengan menulis dapat mengikat makna=ilmu, kata pak Hernowo. Trus ilmunya dibagi-bagi deh lewat tulisan. Ya kan Sob.

The Question is........

------------------------------------------------------Aku tidak mendengar sesuatu yang tidak pantas untukku.
Sudah berapa kali kukatakan
Bukan karena siapa-siapa aku bungkam seribu bahasa, berlagak cuek bebek, dan merasa ego di sudut ruang.
Kau berlagak seolah aku lah yang memulai
Tapi aku tak tau apa maksudmu
Aku seperti apa yang kalian bicarakan mungkin
Tapi bagiku aku seperti apa yang aku pikirkan.
Tak jarang conversation mubazir ku dengar dibelakang
Aku berusaha keluar dan tak pernah mau ikut campur.
Tapi di sudut lain tergambar aku yang sombong, angkuh, dan tak bersosialisasi.
Bisa saja buku kecil ini melayang diatas kepala mereka…hihihi
Tapi untung saja selalu ada pembatas dari lubuk hatiku terdalam------------------------------------------------

Sore tadi saya sekedar membuka-buka halaman surat kabar di sekretariat tempat saya bernaung. Banyak halaman-halaman koran kehilangan induknya. Saat itu sebenarnya saya juga sedang mencari bacaan santai sambil menuggu seorang teman. Bosan. Saya mendapati sebuah artikel yang ditulis oleh mahasiswa UNIMED di Analisa. Sayangnya artikel tentang menulis ini kehilangan halaman induknya, saya sempat kecewa tapi mau bagaimana lagi.

……Kedua, jujur. Demi kemajuan dan isi tulisan yang lebih bagus, tidak boleh ada yang merasa segan dan sungkan dalam mengkritik. Selain itu, kritik harus liar. Menulis adalah cerminan manusia yang bebas, bebas mengeksplore, lepas dari keangan-anganan, menabrak, menebas sana sini tiada pantangan. Terakhir adalah berani. Berani mengungkapkan pendapat dan juga berani mengirim tulisan ke media untuk dipublush.

Paragraf diatas mengingatkan saya pada puisi seorang sahabat di atas yang kalau kita teliti sang penulis merasakan kekesalan atas sikap teman-temannya. Si penulis puisi mendeskripsikan apa yang ia rasakan. Bagi saya pribadi, saya takut untuk mempublishnya ke orang banyak karena takut dicekal seolah saya mengadu kepada banyak orang. Disisi lain dalam penggalan artikel diatas menulis adalah cermin manusia yang bebas, disusul lagi dengan kata-kata jujur. Tulisan yang bagus tidak boleh ada yang merasa segan dan sungkan.

Nah, ini menjadi pertanyaan besar. Bagaimana dengan kasus diatas. Apa ada solusinya? Atau bagaimana?...

Suplemen dari Mbak Win R.G

Terakhir kali mendapat suplemen motivasi yaitu dari seorang penulis buku BBB dan sekaligus seorang yang menjabat ketua FLP Sumut , sekitar tiga minggu lalu saat saya mengikuti pelatihan kepenulisan di kampus tercinta. Ada dua pemateri diantaranya Ali Murthado dan mbak Win R.G sendiri. Seorang akhwat yang benar-benar menghipnotis saya. Mbak Win seolah berpuisi dengan pilihan kata-kata tegas dan menusuk pikiran saya bahwa MENULIS adalah hal yang menyenangkan. Sore ini saya mendapat sms dari ketua umum LPM Dinamika IAIN SU, tempat saya bernaung, tentang tulisan mbak Win yang dimuat di surat kabar Waspada, minggu semalam, ini yang membuat saya ingin kembali mengukir profilnya dalam kepewaiannya menghipnotis saya khususnya dalam dunia tulis menulis.

Beberapa pekan lalu juga, saya membuat puisi dengan mengukir nama mbak Win di note facebook saya. Mbak Win berulang-ulang berkata “Kepala saya bisa pecah kalau tidak menuliskan apa yang ada di dalam pikiran saya”. Saya setuju berat. Karena kenyataannya memang seperti itu yang saya rasakan. Kata-kata mbak benar-benar memaksa saya secara batin untuk terus menulis. Banyak nama-nama penulis yang keluar dari ucapannya, seolah memberikan perumpamaan bahwa menulis itu ada proses, seperti Gola Gong, seorang penulis yang kehilangan sebelah tangannya. Asma Nadia, yang menghabiskan 3-4 buku perhari. Arswendo Atma Wiloto, Chairil Anwar, Amir Hamzah, A.A. Navis, dan masih banyak lagi. Di akhir materinya saya mengutip seperangkat penyemangat, begini katanya:

Ada tiga hal yang tak boleh diucapkan :
1. Aku tak BISA
2. Aku tak LAYAK
3. Aku tak MAU.

Tidak ada kata tak bisa, tak layak, dan tak mau untuk kita, Sobat…, untuk memulai dunia kepenulisan, untuk mengukir untaian kata yang akan mejadi tanda bahwa kita hidup dan tak akan mati ditelan sejarah, karena semua mempunyai proses.

Kata-kata bijak lain dari mbak Win R.G:
*Orang yang menulis jauh lebih sukses daripada yang tidak menulis
*Orang sukses akrab dengan buku
*Orang yang menulis akan jadi bagian dari sejarah

Semoga dari tiga kalimat diatas menjadikan kita orang yang sukses dalam dunia tulis menulis, cinta akan buku dan menjadi bagian dari sejarah karena karya-karya kita. Amiiin…

NB: teruntuk sobat-sobat saya, dan terkhusus saya sendiri pastinya, yang sedang memulai dunia tulis menulis.

Setelah MEMBACA *mendengar - TULISAN *ceramah (RMH: Menulis Itu Asyik Lho! ^_^)

Assalamu'alaikum wr.wb...
Salam cinta dan keselamatan untuk kita semua.
Betapa saat ini saya dalam keadaan yang luar binasa *Ooops salah LUAR BIASA maksudnya...^_^
Seperti biasa pulang di jam petang dan terus bertandang di depan komputer kesayangan untuk memosting tulisan yang sedang anda baca saat ini pastinya.

Saya ingin saja rasanya berterus terang tentang apa yang saya alami sekarang ini.
Ditambah lagi status yang saya cantumkan yang saya sendiri yakin ini sebagai modal utama untuk meneruskan kecintaan saya di dunia tulis menulis.
Hari ini betapa saya rasakan nikmatnya membaca buku karya Radinal Mukhtar Harahap yang saya dapat dari seorang sahabat. Tidak hanya nikmat membacanya tetapi nikmat seolah saya mendapat guru baru di dunia yang baru saja saya coba ini.
Dengan berulang-ulang tertulis kalimat "Tulislah apa yang kamu pikirkan dan jangan pikirkan apa yang kamu tulis". Luar biasa. Saya berpikir saya bebas menuliskan apapun. Selama ini ketakutan menghampiri penulis pemula seperti saya untuk ciut menghasilkan tulisan sendiri, padahal telah sering saya dengar menulis ituuuuuuuuu ....tiiiiiiiiit...apa ya...dimana tadi halamannya *sambil membolak-balik halaman buku Menulis Itu Asyik Lho....aduuuuuuh kok hilang tiba-tiba....beuh parah nih...lagi butuh juga kok dia menghilang. ^_^'
nanti juga ingat lagi....*maaf ye hehehehe

Nah ada lagi kata-kata yang seperti ini "Teman yang sesungguhnya adalah teman di saat duka. Artinya, menulis juga bisa menjadi lambang persahabatan sejati" * kalau yang ini langsung kelihatan halamannya...hihihi
Ya. Kenapa saya tertarik dengan kata-kata tersebut. Jawabnya adalah ketika saya lagi mood on menyendiri dan merasa bersalah bahkan merasakan kebahagian, selain curhat di tengah malam saya juga senang menulisnya di kertas atau langsung mengetiknya di layar monitor. Dengan begitu menulis saya jadikan teman curhat. Kita bisa curhat apapun, mulai dari yang senang, bahagia, sedih, murung, jatuh cinta, cinta monyet, baru kenalan dengan si guanteng /cuantik de el el. Semuanya bisa kita ceritakan sampai bosan,bahkan sampai kita yang merasa cukup untuk menuliskannya. Kertas dan pulpen atau monitor tidak akan pernah bosan dan capek mendengar curhatan kita.

Adrenalin saya langsung berpacu di kala RMH menuliskan "Ya. Sekaranglah waktunya untuk mulai menulis. Bukan besok. Bukan menunggu waktu kosong. Bukan menunggu mood datang. Bukan menunggu sarjana. Bukan menunggu harus punya komputer. Bukan menuggu harus ini dan itu. Tapi sekarang. Ya sekarang! Sekarang!" gile gak tuh kalimat..(?) *versi gua ^^'
Saya benar-benar terpingkal membaca beberapa kalimat yang saya pikir ini tindakan konyol saya sebelumnya. Saya merasa penulis benar-benar menyentil perasaan saya. dari awal yang saya suka menunda-nunda untuk menulis dan salah seorang teman yang sampai sekarang menunggu tulisan-tulisan otodidak saya, tapi alhasil belum sampai ke tangannya. *ada sih tapi rata-rata curahan hati,,,sekali-sekali kan penitng membuat yang beda seperti artikel kesehatan, tips, cerpen dan yang lain selain curahan ini.
yah doakan saja bisa naik kelas. *Lho kira sekolah...naik kelas segala ^^'

Saya mau terus terang lagi tentang seorang kakak kelas yang waktu itu membaca catatan saya.
Awalnya ia membaca catatan saya karena nama kami sama.
Dan akhirnya sang kakak mencantumkan commentnya tentang tulisan saya, dia bilang "dek...bgus lha kta2'a..
k3 suka..media massa mna ajj yg udh bruntg bs mmuat artikel adk?"
waduuuuhh bagai kejatuhan bulan saya membaca kata-kata itu..... ini penyemangat yang tidak pernah saya lupakan begitu juga beberapa comment yang mengkritik di tulisan saya lainnya, begini katanya "Ga ngerti ane...
Hehehe...
Maklum ane ga terlalu suka dengan bahasa puisi...
Lbh suka yang blak2an n to the point...
Hehehe......
LanjutGan !!!"
tapi saya pikir sih ini tidak pedas...
Yah...apapun comment anda-anda semua adalah masukkan untuk pribadi saya.
Sebagai seorang penulis *ceile;) janganlah pernah takut untuk menerima masukan dari orang lain. Karena bagaimanapun orang tersebut pastilah sebelumnya ia telah membaca tulisan anda yang katanya kurang ini lah kurang itu lah...tapi yang terpenting dia telah membaca tulisan kita...Saya simak dari Mbak Win RG bahwa menjadi penulis adalah dengan cukup orang lain membaca tulisan kita , mau itu khayalan kita, curhatan kita, analisis kita, opini kita, kata-kata mutiara kita, atau hanya sekedar tulisan teman yang kita ceritakan kembali itu sudah menandakan kita adalah seorang PENULIS.
Easy and Simple kan...(?)

Sekali lagi sebagai penutup, ini saya kutip dari N. Faqih Syarif H "Ayo Menulislah untuk menginspirasikan umat Kalau tidak Anda akan menjadi manusia pra sejarah ." (Karena saya tidak hanya mau tinggal diam dengan kenangan-kengnan tanpa kedinamisan, saya harus ungkapkan ke dunia bahwa saya HIDUP dan ADA dengan MENULIS )

Selamat menikmati NIKMATnya MENULIS ^_^
Wassalam

keMauan Siapa...(???)

Ini bukan mimpi buruk, tapi kenyataan yang harus ku jalani hingga akhir…
Sudah hampir 5 bulan tak ada yang tau, tapi mungkin hanya aku, dia, dan sang Khalik.

Dia berbuat tanpa ku tahu dia akan bertanggung jawab.
Bayangkan sudah 5 bulan aku sendiri tanpa kepeduliannya.
Aku luntang lantung membawa beban ini
Aku ini masih anak bawang
Aku baru saja membuka mata di dunia ini.
Teganya menyeretku dengan sedikit rayuan tulisan.
Hingga aku terpaksa dan memutuskan untuk masuk ke jurangnya.
Terkadang keragu-raguan menemuiku
Aku jatuh dan aku bangun.
Aku jatuh dan berusaha bangun.
Tapi bangun adalah pilihan akan melupakannya
Sedang dia harus bertanggungjawab.
5 bulan
Aku setengah jatuh dan bangun
Ini adalah pilihan
Dan dia harus bertanggung jawab
Lihatlah hasil test ujinya…
Lihat…! Ini semua atas kelakuannya,,,ini perbuatannya.
Dia berhasil memancingku ke jurang yang sebelumnya sangat curam bagiku
Pikirkanlah…5 bulan…5 bulan…5 bulan…
Waktu yang lama dan betapa aku tersiksa
Ditambah lagi kepalaku mau pecah…pecah…!
Dia bilang “lakukan saja,,,lakukan saja berkali-kali”
Tapi aku ditinggal,,,aku sendiri.
Test ujinya positif
Dia berhasil mengelabui aku
Saat itu ku akui aku tak berpikir panjang
Katanya “memang tak perlu berpikir panjang”
Gilaaaaak…!!!
Aku hanya butuh tanggung jawabmu
Itu saja,,,itu sudah cukup
Di rumah aku grasak grusuk
Terkadang merenung, berdiam diri di kamar, bisa dikatakan aku depresi
Dan tidak jarang harus menyendiri di kampus
Oh tidak!!!
Harus..harus…
Dia harus bertanggung jawab
Agar 5 bulan menjadi sempurna dengan sedikit celah dan bimbingan

Baiklah…aku harus rela
Dan aku harus jalani ini
Bagaimanapun ini keputusan awal
Aku terlanjur jatuh cinta dengan ajakannya
Dan tak sangka aku mulai mencoba melakukannya lagi
Tapi asal tau saja,,,
Setiap aku melakukannya kepala ku gagal pecah, jariku kembali melemas, nafas ku kembali berjalan lancar,,
Aku juga terhindar dari rasa tegang dan grasak-grusuk.

Tapi aku masih mengemis pertanggungjawabannya
Tulisan-tulisan yang ku coba tuliskan selama 5 bulan ini tak bisa ku baca sendiri
Yup dia membawa ku ke dunia tulis menulis…membuka pikiran betapa sulitnya menggoreskan tinta ini.
Perlu latihan rutin
5 bulan mencobanya…
Dan aku harap menuju bulan-bulan berikutnya tulisan ini sempurna.

NB: Dia = Mereka yang memotivasi ku untuk menulis

Baca Juga Tulisan Sebelumnya ^_^

Pemaksaan…!
bukan…!
bukan…!
bukan pemaksaan…
Tapi dia memaksa…

Tulisan-tulisan itu tertera seakan menari-nari…menjulur-julurkan lidah…mengolok-olok….sembari menertawakan ku…
Aku hanya bias memukul-mukul meja dihadapanku….brengsek…

Katanya “kalau mau jadi penulis ya…menulis saja…”
Trus ada yang bilang “ada tigs tips menjadi penulis 1. Menulis 2. Menulis 3. menulis”
Diantaranya juga bilang “tulis saja apa yang kamu tau”

Aaarrrghghghghgh….
Dia menatap ku dia juga menunggu ku…
AKu bertekad…tapi statis…bagaimana ini????
Apa yang harus ku perbuat….
Aduuuh aku bingung harus mulai dari mana….

Aku ini PEMULA…
Dilema Sang PEmula…..

Katanya ingin jadi penulis…tapi kok malas-malasan menulis…
Katanya mau eksis,,,,tapi kok sedikit-sedikit malu lah…takut lah….ini lah…itu lah….
Sampai akhirnya aku bertemu dengan teman yang aku pikir dia akan membawa ku ke jalan yang sedikit membingungkan….

Rasa iri untuk selalu sama dengannya…
Telah ku katakan aku iri dengannya…
Iri dengan sikapnya…
Iri dengan prestasinya…
Jiwa kepemimpinannya…
Tak jarang ia mengajakku bergabung…
Tapi aku termasuk yang tidak konisisten…
Yup ,,,mereka benar-benar membuat ku naik pitam…

Aku tak bisa menerima perasaan ku saat ini…
Rasa keterpaksaan dan betapa tersiksanya…
Setiap melihat postingan yang salalu lebih…
Aku gila…
Gila…

Mereka benar-benar memaksaku…
Memaksakan keadaanku…
Memaksa dari awal berkenalan…
Memaksa secara fisik dan rohani…
Denga sangat terpakas ku terima KETERPAKSAAN ini dengan hati ikhlas…

Keterpaksaan membuat jari-jari ini lupa daratan…
Hasilnya,,,sekedar curahan,,,,
Sedikit minder…
Tapi apa mereka dulu seperti ku juga…?
Berawal dari yang kecil, sedikit dan aneh kelihatannya….
Biarlah…siapa tau yang sedikit ini akan menjadi bukit…
Sedikit ku tuturkan keinginan ku membuat arikel tentang lingkungan hidup…peperangan israel palestina…IT anak Indonesia…de el el
Yup aku harus bergerak step by step…

DOA….
Ya Allah…aku tau, hamba Mu ini mampu untuk menjadi seperti mereka…
Dan bahkan lebih…
Dengan gamblang ku katakan
AKU CALON PENULIS SUKSES
Dengan segala keoptimisan…
Aku mulai dengan basmalah…
Bismillahirrahmaanirrahiim…
Amiiin.. :-P

The Way I Stand Up

Setiap saat aku berpikir ….menulis memang kegiatan yang paling jitu sebagai penyalur perasaan dan batin…
Aku menangis dengan ketidakhadiran pendengar yang baik…
Aku hanya bisa menyembunyikannya dari balik alphabet-alphabet berantakan.
Ketika semua merefleksikan aku diam seribu lisan,,,
Tapi aku bergerak dengan berjuta tulisan…*ceile…:-P

Saat ini kepala ku ingin pecah karena otak penuh dengan jeritan-jeritan kekhilafan diri
Emosi memuncak ku gunakan sebagai boomerang
Saat untuk tenang tiba dengan kerjasama yang tak terduga…dan sulit untuk awalnya…
Benar kata mbak win…”kepala ku sakit rasanya…ingin segera mengeluarkan kata-kata ini”
Dari balik monitor tetesan air mata menunggu,,,
Tak kuasa,,,,
Ketika jemari begitu lincah dan berakhir di titik finish…
Aku lega…aku bernafas kembali…