Minggu, 27 Maret 2016

Lulu Menjawab #1

Assalamu;alaikum...terima kasih untuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah dikirimkan (secara terpaksa) kepada ku. Dan kini saatnya,,,Jawab-Jawab.

Sorry banget untuk postingan yang terlalu lama. Banyak pertimbangan untuk postingan kali ini dan gak perlu aku ceritain panjang lebar. heheheh...

Oke, sebelumnya tulisan ini dikasih tagline “Lulu Menjawab”. Secara ini tulisan terinspirasi dari hal yang buat kalian semua pasti merasa, ‘Dasar Lu sok keartisan banget seh!’ atau ‘Sok terkenal kali kau’ ya kan. Dan latar belakang kejadian ‘minta-minta’ kalian untuk kasih pertanyaan itu terinspirasi dari vlog para youtuber yang sering bikin sesi ‘Mail Time’nya Laurentinus atau ‘Jawab-Jawab’nya Raditya Dika,  atau ‘Questions’nya Charlie Puth dan masih banyak lagi video serupa yang mau aku adaptasi di tulisan ini.

Jadi gini, aku punya pikiran bahwa kelihatannya seru (versi aku) untuk bisa jawab pertanyaan orang lain tentang kita. Gak mesti artis, penulis, atau penyanyi terkenal yang dikirimin email segudang pertanyaan dari para fans, tapi ya kita-kita juga bisa. Caranya ya kalian tinggal suruh teman-teman kasih pertanyaan tentang kalian, dan buat sendiri videonya. Gampang kan!

Manfaatnya buat apa? Sangat bermanfaat bagi yang lagi latihan interview hehehehe. Salah satu manfaatnya biar blog kalian lebih komunikatif dengan pembaca.

Pertanyaannya-pertanyaan yang aku dapat rata-rata dari whatsapp dan bbm, ada juga dari facebook dan instagram. Ini rencananya mau dibuat video sih, tapi karena memori bermasalah tuk divideokan jadinya yah apa adanya aja lah. Dan kemampuan editing video payah, jadi sekali lagi, seadanya aja ya.

Pertanyaan pertama dari Jannah. Teman dari masuk organisasi kampus dulu dan berteman akrab sampai sekarang. Jannah udah nikah, dan aku belom #nunduk. Mau tau apa yang ditanya Jannah dan jawaban aku klik "Lulu Menjawab" #Jannah


Pertanyaan kedua dari Adjie. Dia juga teman di organisasi dulu, dan sekarang lumayan jarang jumpa juga. Ini pertanyaanya mengarah pada masa depan ya Djie, boleh lah. Cuma mau bilang, "Kalian aku minta untuk kasih pertanyaan ya bukan hinaan -_-" salah satunya kayak gini "Lulu Menjawab" #Adjie


Pertanyaan ketiga dari Kak Irda. Kakak ini mulai kukenal akrab karena satu pengajian, padahal dulunya kami satu sekolah. Kak Irda kayaknya udah mulai kepo ya,,,nih buktinya "Lulu Menjawab" #Irda

Pertayaan selanjutnya dari bang Molen. Kita juga udah kenal lama sejak di organisasi kampus dan pernah kerjasama bareng di beberapa buku nonfiksi. Sekarang beliau di Jakarta membentangkan sayapnya di dunia usaha konveksi, cuitcuit...dan bang, awak minta maaf belum bisa upload videonya, karena video yang untuk abang semuanya bermasalah,,,gak tau,,,nanti aak usahakan.

Aku posting jawaban untuk tiga penanya dulu yah. Masih ada pertanyaan dengan jawaban spektakuler lainnya ahhahahah....videonya kurang greget, masih malu-malu.

Dan ini salah satu Out Of The Box yang paling gak terpikirkan aku sebelumnya. Agak alay dan aneh gini ya. Oke, jangan lupa komen. Lagi latihan editing video juga.

Senin, 21 Maret 2016

Postingan Spiritual

Assalamu’alaikum...jadi rencanaya mau ngerapel postingan, kalau sempat...

Belakangan ini gue sempat berfikir kenapa gue jarang posting tulisan tentang spiritual. Kalian nyadar gak sih? Gak ya,,,atau ada yang nyadar? Bague deh. Hm, sebagai umat beragama dan sebagai orang yang menyukai menulis (sebagai media dakwah) kenapa gue jarang sekali menulis tentang itu belakangan ini. Lebih banyak menulis tentang kehidupan gue yang galau. Hm.

Ya, ini sebenarnya juga lagi galau. (sadar  karena paragraf diatas)

Apa ya, gue takut salah, gue takut gue sok tau, mungkin gue terlalu lancang, atau takut ria. Ck, kacau ya pirikiran gue. Tapi apapun itu gue masih nyaman ketika gue share postingan orang lain tentang spiritual, ketimbang tulisan gue sendiri, karena gue belum mumpuni.

Tapi sekedar untuk mengikat ilmu versi om Hernowo gue akan ngelakuinnya.

Jadi waktu pertama kali mengaji di Al Ittihad, ustadz Fauzi yang membawakan kajian Fiqh. Dan subhanallah, ngantuk pun buyar karena intonasi suaranya yang menggebu-gebu. Padahal itu jam 10 malam, dan kalian tau paginya aku full ngampus, pulang ke rumah mandi dan lagsung pergi lagi ba’da Isya. Alhamdulillah. Badan yang kebanyakan orang bilang ceking ini dikasih Alloh kemudahan.

Imam besar fiqh mazhab Syafi’i adalah Imam Nawawi. Jika ada perbedaan pendapat, maka Imam Nawawi sering dilawankan dengan Imam Rofi’i, dan jika ada perbedaan pada Imam Romli maka akan dilawankan dengan pendapat Imam Ibnu Hajar Haitami. Betul kan ya..,kalau salah koreksi aja ya. Nah jika terjadi perbedaan pendapat pun pada imam-imam yang masih pada mazhab Syafi’i, maka masih dapat dipakai salah satu diantaranya.

Salah satunya terjadi pada bab Buang Hajat. Imam Rofi’i berpendapat adapun adab buang air lima, diantaranya memakai sendal, menutup kepala, masuk kaki kiri, keluar kaki kanan, dan tidak membaca baca-bacan dengan lafaz Allah. Lalu Imam Nawawi menambahkan satu ada lagi yaitu jangan berbicara saat buang hajat.

Lalu pada bab Haidh, Imam ghozali membolehkan memotong kuku dan rambut saat haidh. Walau pendapat yang lain tidak membolehkan. Ini bisa dipakai, walau Imam Ghozali menyatakan kuku dan rambut yang dipotong itu dikumpulkan dan dimandikan saat mandi wajib.

Nah, sampai disini gue udah was-was, takut-takut ada yang salah. Mohon koreksi bagi yang baca. Oke ini yang gue bilang ‘mengikuat ilmu’ diatas. Artinya adalah kita menulis dengan tujuan untuk mengingat. Mengingat hal-hal apa yang kita alami dan pelajari selama ini.

Lanjut sedikit lagi ya. Dan bagi yang baru tahu seperti gue. Imam Nawawi itu seorang Faqih, ahli Fiqh. Dan Imam Ghazali itu selain seorang Sufi, beliau juga Faqih. Dapat dilihat dari kitab-kitab mereka yang membahas Fiqh dan Tasawuf. Mana tau kita dengar/baca pendapat-pendapat para imam tapi kita gak tau ahlinya imam itu dimana, bisa salah pakai pendapat. Atau setidaknya kita harus kenalah dengan beliau, tidak hanya sekedar mengikut, dan kita tau siapa saja ulama-ulama yang masuk dalam jajaran mazhab Syafi’i.

Banyak lagi isi pengajian malam itu, tapi apa daya si fulanah ini, tak mampu merangkaikannya dalam postingan ini.

So, itu pertama kalinya gue ngaji malam minggu dan sampe selarut itu. akhirnya malam mingguan juga ya heheheh. Kenapa nekat untuk pergi mengaji sampai selarut itu, karena itulah waktu yang ‘kebetulan kosong’. Inilah sombongnya manusia. Mengaji (belajar agama) yang wajib hukumnya tapi malah di waktu-waktu yang luang. Bukan di waktu-waktu yang memang sudah dijadwalkan (kegiatan utama). Ngaji kalau sempat. Yang disempatkan itu reuni, ngafe, nonton, tidur banyak-banyak, gayanya hunting makanan ntah kemana-mana, trip campur laki perempuan yang jauh-jauh, astaghfirullah. Susah bilang lah klo gini. Tapi, rukun iman, rukun islam tau gak apa isinya? Shalat, rukunnya apa saja? Mandi wajib gimana ngelakuinnya? Tau gak. Khatam alquran udah berapa kali seumur hidup? Jawab aja di hati kita masing-masing.

Apa kita gak takut dengan azab Allah? Kematian? Kiamat? Neraka? Gak kepingin masuk surga apa? Mau tinggal di dunia terus? Emang bisa? Cari uang sampai lembur di waktu muda, di waktu tua? Apa masih bisa kerja? Wallahua’lam.

Intinya setinggi-tingginya belajar dunia, tinggikan lagi belajar akhirat. Ingat lagi bahwa ada kehidupan setelah dunia.

Wassalam, dari aku yang rindu postingan spiritual.











Minggu, 20 Maret 2016

Farah dan Mantel Inspirasi

Assalamu’alaikum....Halloooo, gue nulis lagi...ada apa dengan gue? Kok ngadat ngeblog? Hehehe, sok sibuuuuk. Dan sebenarnya malas ngeblog....gak boleh malas-malas ya...
Yak cukup kangen-kangenannya.

Oke, hari ini lumayan lengang, dan gue berniat kuat untuk ngeblog. Setelah,,,,ah sudahlah. Dan postingan terakhir gue tentang tugasnya Prof. Berlin kan..heheheh, akhirnya judul gue diterima walau harus ada yang direvisi lagi. Ini bukan judul thesis gue, tapi tugas pembuatan judul thesis untuk mata kuliah riset kuantitatif. Dan gue sempat janji untuk posting tugas gue kan, maaf gak bisa tepati ya. Karena ternyata kurang asik aja rasanya klo diposting. Mendingan kita ngomongin hikmahnya aja hehehe.

Berbicara tugas ini, ada beberapa teman gue yang sudah diterima beberapa kali tugasnya oleh prof kesayangan kami itu. Namanya Farah. Salah satu teman yang paling dekat sama gue di kampus. Orangnya lumayan humble, lumayan modis, dan sangat rapih. Tapi suka pake jalan pintas, hekehekhekeh. Gue harap dia baca postingan gue yang ini. Biar ada manis-manisnya gitu (iklan lemineral).

Ngomong-ngomong tentang Farah, lumayan ada beberapa hal yang bisa membuat gue termotivasi dari beberapa yang dia punya. Salah satunya mantel hujan ehehekekkek. Yup, aku terinspirasi beli mantel hujan yang bahanya plastik asoy dan untuk bagian lengannya menggunakan karet gelang biar rekat di pergelangan dan gak kemasukan air hujan. Kebayang gak sama kalian itu mantel yang gimana? Kalau penasaran coba cari aja di indomaret atau alfamidi, ingat yang harganya cuma 13ribuan. Ingat ya 13 ribuan, atau mungkin tahun depan naik jadi 15ribu.

Sebagai orang yang rapih (si Farah), termasuk managemen peralatan perangnya, alias perlengkapan alat tulis (printilan kantor), pembagian kantongan hape, charger, kosmetik, buku (isi tas), sarung tangan masker helm dan mantel (printilan naik spd. motor) maka apapun yang terjadi di jalanan semua bisa teratasi karena sudahlah amat lengkap apa yang ada di tasnya dan dalam jok keretanya. Yaitu, salah satunya mantel inspirasi.

Pernah waktu itu kita pulang ngampus bareng, dan hujan selebat-lebatnya. Kita berhenti di pinggir jalan untuk pake mantel yang sebelumnya ditawarin Farah. Aku pikir pasti bakal ribet pake mantel yang selebar-lebar tiker terus terbang-terbang menghalangi pandangan ke spion. Sampe bolak-balik mikir apa iya mau pake mantel. Secara waktu itu yang bawa kereta (sepeda motor) gue. Dan gue adalah orang yang paling gak mau ribet, takut bahaya di jalan tapi hujan selebat-lebatnya memaksa gue harus melihat isi jok kereta Farah.

Farah pun ngeluarin si mantel inspirasi. Ada dua. Warna hijau dan biru klo gak salah ingat, Farah ngasih aku yang biru, dan dia sendiri ambil yang ijo. Gile nih anak, persediaannya lengkap banget. Awalnya gue ketawa (dalam hati) ini apa gak koyak ya. Secara plastik asoy, tipis beud. Gua takut waktu makeknya. Gua bingung gimana makeknya. Akhirnya Farah dengan cepat mencontohkan tutorial memakai mantel inspirasi. Oooh, ternyata mantel agak kita gulung ke bagian badan atas lalu tangan kanan kiri dimasukkan, dan terakhir bagian kepalanya belakangan. Gue mau ketawa lagi waktu liat bagian pergelangan tangan gua rekat karena ada si karet gelang, setelah gue terawang pake mata,,,oh karet gelang, kapan nih karet putusnya ya. Dan gue takut gerak yang terlalu ekstrim, mengingaat bahannya yang tipis.

Akhirnya kita lanjutkan perjalanan sampai pulang ke rumah. Karena mantel masih basah, jadinya mantel nginap di rumah gue beberapa hari sampe kita ketemu lagi dan ngembaliinnya.

Di rumah gue bingung bukanya gimana, pelan-pelan banget, secara Farah gak nyontohin tutorial bukanya gimana. Tapi karena IQ gue gak jongkok-jongkok amat, akhirnya mantelpun terlepas dengan mantra “Alohomora”,,,,becanda. Dan gue merasakan manfaatnya guys. Sebagai cewek motor, alis penggunaa sepeda motor tapi gak mau pake mantel selebar-lebar tiker pas hujan, lo bisa pilih mantel inspirasi ini. Praktis, gak ganggu pandangan spion, gak terbang-terbang, dan harganya terjangkau. Kenapa gue bilang praktis, karena setelah kering, lho bisa lipat dia serapih mungkin dan letakan di jok gak pake makan tempat. Itu yang paling gue pertimbangkan untuk bisa  memilikinya. Ciyeileh.

Jadi sempat gue berencana mau nyuri mantel inspirasi ini dari si Farah, siapa tahu dia lupa dan mantel itu jadi milik gue. Kwkkwk kok jadi ekstrim gitu ya pikiran gue. Tapi minggu depannya kita ketemu dan hati gue berkata, “Let it go,,,let it go...”. si mantel inspirasi pun kembali pada tuannya.

Lipatannya bisa segitu kecilnya dibandingkan dengan
nano spray.  Lumayan praktis dibawa kemana2.
Nah, itu sampulnya, biar gak bingung nyarinya.
gue dapat yang gak berkaret tangannya.
Farah yang peke topi sambil melet2 gak jelas.
ini akun ignya
Di musim hujan kemarin, gue akhirnya punya mantel inspirasi. Gue beli di alfamidi dekat rumah dengan harga 13ribuan, hasil informasi dari Farah. Sebagai ikhtiar kalau saja diterpa hujan, gue gak kebasahan lagi karena ada mantel inspirasi. Tapi sampai sekarang belum jadi-jadi gue pakai karena musim hujan sudah selesai. Dan sekalinya kemarin hujan, eh mantelnya gak gue bawa ketinggalan di rumah waktu nyuci kereta. Hahahha

NB: Klo lo mau beli mantel ini please jangan tanya sama mbak-mbak SPG, “Mbak, mantel inspirasinya di rak yang mana ya?” please jangan begitu, itu cuma istilah gue aja ‘mantel inspirasi’. Cari di rak bagian mantel ada tuh ketemu, klo bingung yang mana, liat aja harganya. Yang murah!


Wkkkk, itu dulu deh, kan gak jadi lagi cerita tentang tugas Prof Berlin. Sekian, gue Lulu baca terus postingan selanjutnya. Yang mau komen silakeun. Wassalam.