Rabu, 30 November 2011

Padang II

Masih dengan kapala yang cekat cekot. Sebenarnya sedikit pusing kalau harus mandangin monitor laptop lama-lama. tapi rasanya juga kagak afhdol kalau gak curhat.



Gitu aku buka mata masih separoh karena takut om dah datang. Tiba-tiba muncul sosok wajah yang diagung-agungkan pecinta sains, yaitu Einstein yang ternyata dari aku mulai memijakkan kaki di kamar ini dia udah melet-melet. Serem juga bangun tidur udah ngeliat dia. Kapala aku masih pusing, tapi waktu ditokok-tokok bagian depan kapala nyerinya reda habis tu munucl lagi.



Om akhirnya datang dengan sebeumnya dapat pengarahan via telphon. Alhamdulillah akhirnya ketemu om juga, titipan ibu juga udah tersampaikan. Ditemani kak elin (mahasiswi unand) pertemuan malam itu berakhir dengan happy ending si om ngasih uang saku buat aku. Asiiiik ada tambahan unutk oleh-oleh orang di kampung...wkwkwkwk

Prepare

Kepergian kali ini terlintas sedikit kedilemaan. Pasalnya masih ada mata kuliah yang belum mid semester. Bagaimana bisa seorang lulu lenggang kangkung meninggalkan itu. Apalagi orang tipe sepertinya gak bias tenang and grasak grusuk.

Seminggu sebelum pergi banyak yang harus dipersiapkan. Heran juga nih, sudah mikirin tugas yang berminggu-minggu mendatang. Loh, emang harus!

1# Filantropi JobDesknya Agent of Change

Kalau zaman sekarang Shuffle dance emang banyak digandrungi anak sekolahan. Nah sekarang gua pengen memperkenalkan satu keunikan yang mungkin hanya beberapa kelompok anak manusia semuda kita-kita yang mau berfilantropi.

Filantropi???? Apaan tuh? Kok bahasanya gak gaul banget sih? Ketinggian..? cocokny abuat pebisnis kaya tuh? Atau lembaga sosial dimanaaaaaaaaa gitu.

Eits, siapa bilang. Filantropi itu menurut wikipedia.com adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama (manusia) sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.

Apalagi buat kita yang berstatus agent of change, gak ada ruginya untuk memulainya dengna hal-hal kecil yang pada dasarnya sudah ada dalam hati nurani kita masing-masing.

Melihat status ekonomi dan pendidikan di Indnesia yang carut marut, ternyata menjadi ide briliant bagi sekelompok remaja yang ingin menggeluti dunia filantropi. Dalam konteks sosial filantropi lebih dikenal dengna sikap kedermawanan. Indonesia mungkin akan sedikit sejahtera jika banyak warganya yang mau berfilantropi. Bukan ghibah ni ya, tapi bayangin aja gajinya om dan tante di DPR dan MPR atau pejabat-pejabat lainnya...dengan gaji yang bisa menghidupi 5 keluarga dalam setahun membuat teman-teman kita yang bernasib kurang baik gigit jari jika sampai hak-hak mereka dalam harta para pejabat dimonopoli sendiri.

Secara manusiawi kita ikut menghambat hak-hak mereka. Yang diantaranya hak hidup, hak mendapat pendidikan, hak disantuni dan lain-lain. Jika kita tetap diam dan merasa mereka bukan bagian dari negara kita. Dalam UUD pasal 34 Anak yatim dan anak terlantara dipelihara oleh negara.

Menjadi seorang yang filantropi tidak hanya bisa dilakukan dengan bentuk materi atau kekayaan. Sebagai seorang yang berpendidikan kita mungkin dapat mengajarkan sedikit ilmu bertahan hidup heheheh. Atau dengan membuka kegiatan belajar mengajar TIK. Kenapa pilih TIK. Hm, zaman sekarang dunia informatika jangan harap didapati jika tidak menguasai teknologi. Yup, salah satunya komputer. Untuk kita yang beruntung, dari SD juga udah megang BB (Blackberry). Komputer sampai tablet pc juga udah diluar kepala gunainnya. So, tanpa modal yang menguras seluruh kocek dan keringat, kita bisa ikut andil dalam membebaskan kemiskinan atau kekrisisan tekonologi dalam kepala teman-teman kita.

Tidak ada yang tidak mungkin. Setiap niat pasti ada jalannya. Apalagi niat yang baik, yang menghantarkan kepada jiwa-jiwa yang mulia.

Selasa, 11 Oktober 2011

Alhamdulillah. Kuakhiri membaca Bidadari Untuk Akhwat di akhir bab 5. Subhanallah ya, betah juga mata ini berlama-lama di depan laptop. Lebih anehnya lagi baca novel gitu lho. Hehehe insya allah kalau yang berhubungan dengan Islam aku semangat.



Salam untuk teman-teman pecinta Daily Journalku. Setelah sekian bulan memendam diri dari dunia maya, akhirnya ini lah yang bisa kupersembahkan. Tidak-lain tidak bukan yang bisa aku kerjakan dengan kesepuluh jemariku dan keabstrakan ide yang sebagian persennya untuk para pembaca.



Ada betulnya daily journalku adalah sebuah persembahan kegiatan sehari-hari yang gak penting dibahas teman-teman semua. Makanya ingin ngubah genre ni jurnal menjadi sebuah naskah tinjauan hasil membacaku.

-Contohnya bisa dilihat di note ke tiga dari note yang kalian baca ini-.



Belajar itu wajib. Bukan bodoh atau pintar yang penting menjalankan kewajiban.


Itu salah satu statemen karyaku yang paling aku andalkan jaman ini. Literatur lainnya setelah Bidadari Untuk Akhwat adalah Bacakilat karya Agus Setiawan yang gencar-gencarnya aku selesaikan bulan ini. Karena tergila-gila dengan statemen itu aku sampe niat untuk banyak belajar dari banyak literatur. Jangan sampe 24 jam terbuang sia-sia. Waktu yang tidak bisa ditambah atau dikurangi kecuali maksimal memanfaatkannya.

Kalau teman-teman sekalian mau tau bisa beli bukunya atau tunggu ringkasannya setelah aku selesai baca ya.



Jadi begini kisi-kisinya .



Semakin kita berada pada tahap belajar maksimal, maka semakin maksimal pula waktu yang kita butuhkan. Contohnya saja sekarang ini saya semester lima, sedangkan tuntutan perkuliahan dari awal semester sampai detik-detik menyandang S1 selalu dihantui dengan makalah, makalah, dan makalah....ini memaksa kita untuk membaca literatur banyak setiap harinya. Standar membaca untuk mahasiswa biasanya 20 halaman setiap hari. Apakah kita sudah memenuhi tuntutan itu selaku mahasiswa yang kata-katanya Agent of Change. Wong mau baca tentang sejarah Indonesia saja males, kok mau ngubah-ngubah segala. Begitu lah keadaannya.



Maka saya rekomendasi teman-teman untuk searching tentang ini. Paling tidak menyadari kalau-kalau sekarang banyak cara mudah belajar. Nah itu sedikit iklan.



Pagi ini sampai sekarang jam 12.00 aku gak beranjak dari depan laptop ibna. Bodynya yang ramping dan enak ditenteng-tenteng buat aku betah. Sampe akhirnya nyari lapak sepi buat pdkt dengan pcsamsungnya si kawanku ini. Laptop aku yang bodynya segede gajahnya sensitif dibawa kompromi, takut terlalu diporsir dengan keadaannya yang sudah terdzhalimi majikannya. Lihat aja monitornya udah retak di sudut kiri bawah, sumber energi juga gak bisa intens dapat karena chargernya putus. Haduh, aneh-aneh aja.



Kembali ke topik kita tadinya....???????????? apa emangnya???? Lanjut aja lah pokoknya.

Kalau bisa dipikir-pikir dan dianalisa sepertinya jadwal bacaku emang PAGI. Masih ingat gak pembahasan tentang setiap orang punya jam-jamnya sendiri buat menuangkan ide dalam sebuah tulisan. Ada yang pagi, siang, sore, malam, bahkan sepertiga malam *sekalian shalat malam hihihihi.

Pasti ingatkan...

Dan alhamdulillah nya sekitar sebulan yang lalu ngeliat jadwal kuliah, akhirnya aku punya waktu luang pagi buat nulis dan baca. Tapi setelah sebulan kuliah kok seperti-sepertinya terbantahkan juga oleh bu dosen dan pak dosen ter EM EM yang senangnya ganti-ganti jadwal dari siang jadi pagi, dan seharusnya hari kosong jadi berisi...haduuuuuuuuuuhh puji Allah hwahahahaha...



Jadi kesimpulannya, sampai tulisan ini selesai aku mesih make lapto si ibna. Gak tau ntar posting make modem atau wifi siapa. Semangat pagi emang subhanallah sekali, buktinya aja aku masih betah baca tulis. Sampe terasa laoernya itu tndanya cukup energi kali ini. Jarum jam juga udah nunjukkin tanda perut kosong let’s go lunchean....yuuuuuuuuk.

Wassalam *Mudah-mudahan lekas menyapa teman-teman sekalian – alias keburu diposting nih tulisan.

Jumat, 18 Februari 2011

Hidup Untk Apa?

Bismillahirrahmaanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.



Apa kabar teman semua, sudah terhitung beberapa hari ini tidak memposting sejudul tulisan. Berniat diri untuk posting tapi apa daya lagi-lagi dengan alasan modem yang tak kunjung normal. Namun dengan tulisan pembuka di pagi ini bisa menghidupkan semangat karya tulis saya ataupun teman. Selamat membaca.



Remuk rasanya melihat tingkah mausia jaman sekarang. Apa lagi remaja yang sangat diharapkan di masa depan hancur seiring perkembangan dunia tanpa batas.



Beberapa waktu yang lalu, saya nangkring di depan televisi karena sudah lama tidak menonton siaran lokal. Saya putuskan untuk melihat suatu acara yang menunjukkan keanehan-keanehan yang ternyata itu semua benar, nama acaranya Believe it or not. Sampai lah pada bagian seorang manusia yang memutuskan untuk mengubah psikis wajahnya menjadi seekor harimau. Saya lupa siapa namanya, tetapi yang jelas ia dijuluki Cat (dibaca Inggris) karena penampilannya yang seperti kucing hutan. Cat adalah kelahiran warga Amerika asli. Kegiatan bersama keluarganya dulu adalah sebagai penari tradisional dan ia mengenakkan properti hewan yaitu harimau. Ntah bagaimana secara spiritual ia memutuskan untuk tetap menjadi seperti itu. Mulai dari membuat tato permanen berornamen harimau di wajahnya, mengganti jenis gigi dengan taring, mengoperasi bagian hidung, sisi bawah hidung lebih condong ke depan menyerupai harimau, dan yang terakhir ia menambahkan kumis palsu dengan tindik di bagian atas mulut layaknya kumis pada hewan-hewan lainnya. Kumis ini ditancapkan dengan tindik yang sebelumnya sudah dipasang, lalu kumis yang terbuat dari plastik siap di tancapkan. Guna tindik agar kumis bisa dilepas saat tidur. Begitulah bentuk kenekatan anak manusia yang tidak tau untuk apa hidup ini.



Awalnya saya mersa sakit saat banyak remaja susah untuk berada bersama-sama di jalan Allah. Tetapi saya sangat merasa prihatin dengan keadaan barusan. Tidakkah itu menzhalimi diri namanya? Atau bentuk rasa ketidaksyukuran. Namun bukankah dalam ajaran agama lain diajarkan juga bagaimana rasa bersyukur dan segala macamnya. Tapi yang jelas saya merasa sangat –sangat takut.



Bersyukurlah saya dikelilingi orang-orang yang agamanya cukup kuat dan dibesarkan dengan orang tua yang senantiasa mengingatkan saya pada keberadaan Allah. Namun ini hendaknya dapat menjadi pelajaran untuk kita bisa menilai sejauh mana peradaban umat sekarang.



Barulah saya sadar betapa masih banyak kebutaan pada agama saat ini. Saya takut Allah melaknat. Baru saja sehari yang lalu saya mendapat sms dari seorang teman tetang sebuah hadits “Addunnya mal’unun wa mal’unatun maa fihaa illal ‘alim wal muta’allim” artinya “Dunia dan segala isinya itu dilaknat, kecuali orang yang berilmu agama dan orang yang menuntut ilmu agama”. Wah saya benar-benar kelabakkan menyikapi hadits ini. Melihat saya yang belum apa-apa. Tetapi mengapa saya harus dilaknat Allah kalau saya mau dan sungguh-sungguh untuk memahami agama. Kalau saya pasrah itu namaya saya menyia-nyiakan kesempatan. Kalau saya hanya bisa menikmati dunia saja tanpa mengharap akhirat, apa ada yang menjamin saya hanya tinggal di dunia. Segala bentuk akhirat adalah penentuan sikap kita di dunia. Hidup hanyalah bertujuan untuk mati. Dan dunia bertujuan untuk akhirat. Semua ada aksi dan reaksi. Jadi jangan pernah berfikir apa yang kita lakukan sekarang tidak akan berdampak pada masa yang akan datang. Tetapi berfikirlah semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya.



Semoga bentuk kesadaran yang selama ini tertutupi oleh hati yang berlumut dapat segera terbersihkan. Dengan kesucian hati dapat menghantarkan kita ke jalan yang lurus. Seperti yang kita minta setiap di shalat kita “Ihdinash shiraathal mustakiim” artinya “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus” ke jalan agam yang diridhai Allah. Amin ^_^



Wassalam



[Kalau mau lihat gambarnya nih...sengaja gak diposting soalnya menakutkan]

http://www.google.co.id/imglanding?q=Cat+manusia+harimau&hl=id&gbv=2&tbs=isch%3A1&tbnid=Hoo9Ez4zkCWMjM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.kaskus.us%2Fshowthread.php%253Fp%253D331623958&imgurl=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F_Ee5MXpRtZjA%2FSjPsZnEABUI%2FAAAAAAAAAiY%2FJNaNL865QRE%2Fs400%2FDennis%252BAvner5.jpg&ei=yjVfTe-fD4iGrAfw8-y3AQ&zoom=1&w=303&h=400&iact=hc&oei=yjVfTe-fD4iGrAfw8-y3AQ&page=1&tbnh=148&tbnw=112&start=0&ndsp=21&ved=1t%3A429%2Cr%3A1%2Cs%3A0&biw=1360&bih=606

Dreams Will Be True

Berawal dari sebuah buku kumpulan ucapan motivasi para pesohor dunia. Baru saja di halaman tiga, saya mengutip kata-kata Muhammad Ali seorang petinju dunia. Ia menyatakan “Apa yang tetap membuatku bertahan hidup adalah cita-cita”. Ketika hidup kita digunakan hanya akan mempersiapkan kematian maka kita merasakan hidup yang sebenarnya.



Malam ini ingin rasanya segera menyelesaikan banyak tulisan yang sudah masuk ke daftar “belum selesai” di dalam laptop. Terkumpul puluhan calon artikel yang ntah bagaimana nasibnya pokoknya mereka harus sampai ke tangan redaktur surat kabar. Belum sanggup saya katakan ini sebuah kegigihan kalau tulisan itu belum juga terpampang di surat kabar.



Bertahun-tahun lamanya seorang Einstein memecahkan rumus gravitasi sambil menyandang predikat orang idiot tidak membuatnya gentar dan bertahan dengan cita-citanya. Bahkan Graham Bell dapat memberikan harapan kehidupan yang lebih baik kepada orang tuanya yang tuna rungu dengan menciptakan telepon. Begitu juga dengan sebuah cita-cita dapat membuat seseorang bertahan hidup.



Bermimpilah selagi kau bisa bermimpi. Karena kesuksesan awal dari sebuah mimpi yang luar biasa. Mimpi itu ibarat kerangka berfikir. Dengan bermimpi kita dapat menciptakan masa depan lebih cepat. Misalkan anda bermimpi akan juara kelas, insya allah dengan mimpi anda akan menyusun cara-cara bagaimana anda akan mendapat gelar juara. Atau cita-cita selama ini ingin menjadi seorang penulis maka apa yang bisa dilakukan, jika tidak difikirkan dari sekarang.

Itu lah mengapa sebuah cita-cita dapat membuat anda tetap hidup. Sebuah cita-cita membuat seseorang dapat bertahan dengan angan-angannya bahwa suatu saat pasti akan tercapai. Cita-cita yang membuat kita yakin. Man jadda wa jada. Percayalah bahwa Allah akan mempermudah jalan kita-jika kita mau.



Ketika anda berhenti bermimpi maka anda berhenti hidup. Malcolm S. Forbes.

Ini Itu Yang Mana?

Mengambil sikap adalah bentuk kedewasaan.

Setelah membaca note seorang teman, mengambil sebuah keputusan itu memang berat.

Sampai aku lupa keputusan awal.

Tapi,

Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Jangan sampai salah menempatkan.

Pandang seluruh konsekueansi.

Jangan egois dan tetap peduli.

Sudah,

Namun hasilnya masih sama.

Adil yang seperti apa.

Mungkin besok hasilnya.

Terlalu banyak faktor tidak sinkron.

Biarlah,

Karena dibalik itu ada bias besar...

Hanya mencoba menempatkan sesuatu pada tempatnya.

A Desicion adalah Sebuah Keputusan

Kebebasan membuat aku lupa.

Ibarat anak manja, aku terlena kebebasan.



Terkejutnya adalah ketika bebas memilih namun disalahkan. Untuk terlalu haus dengan kesempatan akhirnya dilemahkan. Mengingat hanya bisa berencana dan bergantung pada besok.

Siang ini satu harian aku habisi dengan istirahat. Kamar, meja makan, kamar, musholla, kamar, ruang tivi dan kamar lagi. Bisa dihitung berapa jam mataku melek.

Badan masih kaku bekas jejingkrakan dua hari satu malam, ibarat jadi ALi [Anak Liar], mulai dari begadang, keata-ketiwi, manjat sana manjat sini, daki sana daki sini, plus gak mandi, masuk angin pula, ditambah sebelum pergi pilek udah nyusul deluan. Sadar badan segede upil.

Mungkin sudah saatnya mematahkan kegiatan spektakuler. Terlalu berwarna sebelumnya. Khawatir dengan keadaanku. Yang biasanya dijalani dengan badan cabe rawitku. Kecil tapi pedas. Sekarang istrahat sejenak. Tidak masalah bukankah dalam sakitpun diberi kemudahan. tetapi setidaknya menyadarkan bahwa menjaga juga penting. [Sehat itu Kaya]

Lebih sakitnya lagi suatu keputusan disangkut pautkan dengan hal-hal yang membuatku berubah pikiran, dari istirahat tenang menjadi gelisah. Satu kelemahan yang aku pikir ingin cepat-cepat mengubahnya. TERLALU AMBIL PUSING DENGAN SIKAP ORANG LAIN. Membatasi ruang gerak saja rasanya. Menghabiskan waktu saja kesannya. Negative thinking bawaannya.

Satu pertanyaan, Mengapa Kebaikan jarang dilirik ketimbang Keburukan? padahal ada beberapa hal penting diantaranya Mengingat Kebaikan Orang Lain dan Melupakan Kebaikan Diri Sendiri.

Mungkin catatan ini hanya tersirat. Tak banyak orang memang bisa melihat suatu hal yang bisa AKU PUTUSKAN. mulai darimana menilai suatu hal, itu penting atau tidak. Memilih AKU atau suatu KEPUTUSAN.

AKu hanya ingin bilang "Aku pilih istirahat"

Cerita Untuk Anakku

Anakku, hidup itu perjuangan.

Perjuangan untuk hidup.

Semakin berat perjuangan yang Kau tempuh, maka semakin Kau merasakan hidup.

Anakku, hidup itu pilihan.

Pilihan untuk hidup.

Semakin banyak pilihan di depan mata Engkau, maka semakin Kau merasakan hidup.

Anakku, orang bijak bilang; Hidup ini hanya sekali, hiduplah yang berarti.



Dalam menyelami makna, banyak hal yang bisa kita fikirkan, mulai dari mengartikan apa itu hidup, menilai hidup,

menghitung sisa waktu, dan berusaha merubah nasib.



Jika anda membaca Silakan Terpesona karya penulis sejuta pembaca, ‘A’id ‘Abdullah al Qarni. Anda akan menemukan sebuah judul “Berusahalah Mengubah Nasib”. Penulis menuliskan bahwa perubahan itu bermula dari jiwa, orang yang ridho maka keridhoan akan menjadi miliknya, dan orang yang merasa kesal, maka kekesalan itu pun akan melilitnya.



Penggalan puisi diatas sebenarnya mengajak kita untuk bisa lebih bertanggung jawab dengan hidup. Ternyata kita hidup juga tidak hanya untuk kita sendiri. Masa depan yang belum jelas tampak akan tampak lebih jelas jika dipersiapkan sejak dini.



Beberapa minggu lalu masih di bulan Januari, saya mendapatkan wejangan dari seorang teman. Wejangan ini biasa dan sangat biasa tetapi bagaimana caranya mendapatkan hal luar biasa dalam hal yang biasa. Ia bercerita tentang perjuangan hidup, bagaimana pandangan orang-orang tentang dia, bagaimana dia bisa bertahan di saat orang-orang memiliki pola pikir berbeda dengannya, bagaimana dia survive tanpa dukungan orang-orang terdekatnya.



Sampai tiba saatnya ia mengutarakan “apa yang mau kalian ceritakan ke anak kalian jika sekarang saja menjalani hidup yang biasa-biasa saja, takut mencoba takut melakukan hal-hal yang luar biasa, kalau kita berani berfikir hal-hal besar Insya Allah menghasilkan yang besar pula, kalau mahasiswa sekarang mau hidup mencari aman saja kapan kita belajarnya, toh ingat! kita belajar dari pengalaman, seusuatu yang benar dan bahkan salah, mencoba saja takut apalagi melakukan, statis kalau begitu generasi sekarang. Kan enak kalau kita cerita ke anak ‘dulu bapak kuliah dapat ip 4, uang kuliah cari sendiri nak, usaha sendiri, gak pake ngemis-ngemis ke kakek, pagi kuliah siang organisasi, ngajar, usaha, malam belajar bantu nenek masak untuk jualan paginya....wah, 24 jam full dengan perjuangan hidup. Ini mah belum seberapa, hanya permisalan’



Inilah mengapa saya beri judul Cerita Untuk Anakku. Saat kita memulai survive yang sebenarnya ini akan indah dan menjadi motivasi bagi anak anda. Saya pernah mendengar “generasi yang akan datang akan mewarisi perihal generasi sebelumnya” hah mungkin anda lebih percaya dengan istilah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Tidak ada salahnya jika ini kita masukkan dalam daftar penyemangat hidup. Lihatlah betapa seorang anak akan melihat tindak tanduk orang tuanya baik mental dan psikisnya. Jadi jangan bertanya “kau ini anak siapa, kok nakal banget sih” atau “duh, pinternya....siapa dulu dong mamanya...?” tetapi sadari bahwa hidup bukan untuk kita sendiri. Hidup yang berarti adalah hidup yang bisa membuat perubahan pada diri pribadi dan membawa manfaat untuk orang lain.

Succes is Confidence

Ada tiga kata yang tak boleh kau ucap, meski di dalam hati: aku tidak bisa, aku tidak layak, dan aku tidak mau (Satria Hadi Lubis, Unstoppable Success)



“Aku pasti bisa, Aku tentu layak, dan Aku sudah pasti mau”, apa lagi yang bisa membalas kata-kata negatif diatas jika tidak dibantah dengan tekad kuat dari diri sendiri. Selalu ingat firman Allah “Innallah La Yughoirumaa Bi Qaumin Hatta Yughoirumaa Bi Anfusihim.” Yang artinya Sesungguhanya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum tersebut mengubah keadaannya sendiri.



Begitu juga dengan semangat dan tekad akan keberhasilan kita. Hendaknya didukung dengan mental-mental percaya diri. Kalau bukan kita yang meyakinkan dirikita lalu siapa lagi. Sedang Allah telah menjanjikan itu.



Dan alhamdulillah zaman sekarng sudah banyak orang-orang yang mempunyai percaya diri yang kuat, yakin dengan kemampuan dan mencoba untuk mewujudkan keinginan dengan mengikuti banyak kontes pengembangan bakat.

Sebut satu persatu sejak zamannya kontes tarik suara di stasiun televisi swasta, kontes menari, model, atraksi ringan sampai pada atraksi pemicu adrenalin, apa yang tidak dilakukan manusia zaman sekarang, asal ada peluang dan kesempatan semua bisa terwujud.



Begitu juga dengan kita yagn sekarang masih akan menapakkan kaki dengan mencoba dan mencari peluang untuk berkreasi. Tidak ada kata tidak bisa sebelum mencoba. Kalau orang tua bilang, “Kalah sebelum berperang” ga kita banget. Saya yakin kita semua mempunyai keinginan yang kuat untuk mencoba hal baru. Tetapi banyak pemikira-pemikiran yang selalu mengganggu saat memulai sesuatu.



Hampir sama dengan seseorang yang mulai menulis. Rasanya saat hendak memulai ada saja ide-ide bermunculan, tetapi saat berhadapan dengan layar komputer atau saat ingin menulis, selalu merasakan mau tak mau saat menulis. Bahkan bisa saja seseorang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer hanya untuk menuangkan fikiran

dalam tulisan.



Begitu banyak kita mensyarati diri kita untuk bergerak. Begitu banyak pula kita membatasi setiap lingkup kebebasan berkreasi. Biarkan fikiran dan gerak Anda melampaui hal-hal yang tidak dapat memebatasinya. Karena lihatlah, apa yang terjadi jika kita membatasi diri kita. Kita senantiasa berfikir dan mencari hal-hal yang menciutkan nyali kita. Misalanya: mau membuat sebuah tulisan. Banyak kita yang memikirkan bagaimana itu menulis? Apa yang mau ditulis? Bagaimana dengan EYD? Apa yang terjadi jika orang tidak tertarik dengan tulisan kita? Bagaimana jika tidak menarik? Tulisannya jelek, tulisannya ngelantur kemana-mana....dan bla...bla..bla...kalau seperti itu kita berfikir, kita tidak akan menemukan kapan kita mulai menulis. Pasti akan berfikir, “iya, ya...gimana kalau orang gak punya respon?” atau “iya, yaaa hal apa yang sekarng lagi enak dibicarain?” trus kalau kita tidak menemukan jawaban dari pertanyaan itu, kita tidak memulai menulis. Salah besar.



Mumpung FLP Sumut membuka perekrutan anggota baru buat kamu yang hobi dan ingin mengasah kemampuan menulis silahkan bergabung sebelum 3 Januari dengan mengisi formulis secara online dan melampirkan tulisan terbaik kamu baik fiksi maupun nonfiksi. Info lebih lanjut http://flpsumut.blogspot.com/ atau www.facebook.com/flpsumut

Rabu, 26 Januari 2011

Jangan BIlang Siapa Siapa

Dimulai dengan mengambil sebuah pena dan secarik kertas puti ukuran A4 dalam terangnya ruangan !NSOMN!AC yang sengaja aku tempati sebagai penyalur kegiatan berdiam diri.

AKu fikir, aku akan tidak bilang ke siapa-siapatentang aku.

Aku fikir juga, hanya aku yang akan tau gerak-gerikku.

Semakin ingin aku menutupi, semakin sadar bahwa aku tak bisa bilang ke siapa-siapa.

Sampai kemarin malam, aku hanya bisa termenung, berdiri sejenak dari duduk awalku dan berusaha menghampiri meja rias yang ada di ruang itu.

Tentu dengan niat mengambil posisi sesuai gayaku dan berkata "It's my life, Tuhan cipatakan ku untuk siapa? Jadi Jangan BIlang Siapa Siapa"

Pupus sudah jika aku ingin masa lalu.

Mengingat waktu terus berjalan.

Mengubah prinsip adalah memalukan saat itu.

Dan aku yakin "ADA CARA LAIN"

Ada cara lain ketika harus dihadapakan pada kebutuhan.

Ini bukan kenekatan caranya keluar dari bungkaman sesak seorang remaja.

Dengan cara sisihkan waktu, kumpulkan tinta hitam dan lepaskan kekurangan dalam daun putih kokoh bertulis.

Perlahan mengucapkan ''Jangan bilang siapa-siapa dalam keheningan dan mungkin bersama saksi bisu.

Introvert Pilih Menulis

Gua kagak tau ingin aja rasanya buat note. Kalau gak, gua bisa stres. huahahahaha.

Gua punya kebiasaan memendam ide dan mencurahkannya lewat tulisan. Maaf salah, bukan ide, tapi pemikiran....hmmmm, tapi kayaknya gak juga, kata-katanya terlalu formal, seolah memerlukan riset dan hal yang mendalam, tetapi ini beda semacam curhat tetapi memiliki penyelesaian dan fakta....ha? apa bedanya? *gubrak!

hihihi, ya sudahlah kita sebut saja unek-unek.

Begini ceritanya, setiap gua punya unek-unek jarang gua bisa nyerocos dan berusaha menggerakkan mulut bau gua untuk mengemukakannya. Gua lebih senang dengan bahasa tulisan atau kalau lagi males nulis, empat mata juga jalan keluarnya. Karena gua sadar gak banyak orang-orang seperti gua.

Yang bawaannya mau nulis aja. Tapi kadang gua punya kendala virus M. Seperti gua bilang diatas tatap muka sebagai jalan keluarnya.

Kalau gua bilang, ini namanya sedikit introvert. jarang bisa bertatap atau komunikasi langsung. Mungkin salah satu caranya dengan tulisan. Gua tahan untuk berjam-jam di depan leptop, di dalam kamar, menyendiri, membaca buku, dan menganggap orang lain terlalu ribet untuk berdebat.

Ya, semenjak gua kenal kegiatan nulis, gua jarang ngomong. Emang dari dulu gua jarang ngomong. mungkin saat orang bertanya aja. Gua lebih memilih jadi pendengar budiman dan memberi tanggapan saat ditanya tapi gua senang untuk mengenal hal-hal baru yang gua anggap bermanfaat. gua senang dengan orang-orang yang sependapat dan satu ide.

hah, kok jadi curhat colongan gini.

tapi gua ingin saranin buat lho yang ngerasa butuh teman untuk mencurahkan perasaan hati, lho bisa pilih menulis sebagai orang yang bisa mendengar seluruh curhatan lho.

Who is The Best Motivator?

Percakapan:

“Bang…”

“Oi”

“B’molen lagi ngapain?”

“BEOL,,,EH OL sudnya”

“Isy”

“Da pa?”

“Bg, siapa motivator terbaik di dunia bang?”

“Diri kita sendiri…semangat kita”

“Lalu, orang lain?”

“Gak ada, semua orang punya cirri masing-masing, gak bisa diumumkan. Nurut lulu?”

“Orang lain sebagai pelengkap”

“Sebenarnya kebanyakan mendengar motivasi bisa melemahkan kita”

“oh...kayaknya iya...lulu nangkapnya gini:

kita jadi seolah lemah dihadapan orang karena gak bisa memotivasi diri sendiri, gitu?”

“salah satunya itu.tapi, kita jangan sampai menganggap ada motivator yg paling paten selain diri kita sendiri..kita bukan diciptakan karena orang lain. kita diciptakan untuk survive”

“ada yang namanya penurunana semangat? saat kita mengalami penurunan semangat apa itu dari Allah?”

“itu fitrah.manusia punya titik dimana dia jenuh,sakit,mual, bahkan turun semangat.itu ciptaan Allah.kita tidak selamanya bisa bertahan dengan tubuh dan fikian ni..tapi,bagaimana kita tidak menjadi malas dan putus asa..semangat turun beda dengan malas “

“apa yang terjadi saat semangat kita turun bang?”

“ya, kemalasan mulai merasuki kita..banyak fikiran...karena kita akan memikirkan planning kta yg tertinggal..”

“mmm....tankyu ya tongat...”

“sem2”



Begitu lah percakapan pendek bersama bang molen. Yup akhir-akhir ini seperti tak punya gairah…gairah menulis tentunya. Padahal aku butuh banget menulis. Kurasa tanpa menulis tak berwarna dunia. Tanpa menulis kamu-kamu semua juga gak bakal membaca tulisan ini.hihihi

Sebelum percakapan singkat diatas, aku juga sms mbak zee


“mbak”

“yo?”

“mbak, lagi ngapain mbak?”

“sedang memamah paper MK, !@#$%^&*(( bla bla”

“mbaaaaaaak,,,,mboooooookkk”

“kenapa nak?”

“ingin pergi ke sebuah seminar motivasi menulis..”

“so?”

“mau tapi acaranya gak ada…”

“kan lulu tiap hari ikut seminar, motivator terhebat itu ya diri kita”

“iya mbak”



Ya, aku sudah tebak orang-orang akan bilang seperti itu “motivator terbaik itu ya diri sendiri” dan itu memang kata-kata terbaik yang membuat seorang lulu bisa tetap bertahan sampai sekarang *halah lebay.



Sebenarnya aku merasa bersalah saat aku membuat sebuah catatan kalau aku adalah orang yang paling tidak suka disuruh-suruh. Huh, maaf ya teman kalau aku sedikit emosi. Memang begini keadaan hati, bawaannya emosi, kagak bisa ngeliat orang senang. Padahal si kawan berniat baik.



Kali ini entah bagaimana caranya aku setuju dengan orang-orang diatas. Motivator terbaik itu ya AKU. Walau aku juga percaya nama orang-orang diatas juga nangkring di proses berfikirku.



Baiklah, jadi begini. Aku ulangi lagi nih kata-katanya “Motivator terbaik adalah kita sendiri”. Innallah La Yughoirumaa Bi Qaumin Hatta Yughoirumaa Bi Anfusihim: Sesungguhanya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum tersebut mengubah keadaannya sendiri. Kondisi terpuruk ini aku dapati beberapa menit, jam, hari, dan minggu lalu. Aku berfikir kalau aku terus-terusan seperti ini kapan aku menemukan waktu-waktu dimana aku yang penuh semangat dan enjoy untuk melakukan aktifitas.



Nah setelah masuk dalam proses berfikir. Kita pasti dihantarkan pada bagaimana menyelesaikan masalah. Dan dibagian ini aku butuh banyak waktu, dan dengan percakapan singkat diatas terbuka beberapa celah untuk meringankan beban perasaan dan suasana hati yang kurang enak. Disini memang terdapat orang lain, tetapi ini adalah perantara atas fikiran kita. Bukankah bercerita dan meminta saran orang lain itu berasal dari diri kita? Jawabnya YA. Jadi ini salah satu fakta mengapa suatu pemecahan masalah ada pada diri kita sendiri.

Keep Spirit! Enjoy Your Life J

By Writing Can Do Anything

Susah senang menulis

Menulis itu seperti berbicara dalam tekstur berbeda

Menulis itu cara berbicara dengan tulisan

Berarti menulis itu bisa dibilang pengganti berbicara

Menulis itu cara mengikat ilmu

Menulis itu kadang sulit, kadang mudah, menjijikkan, mengasyikkan, ribet, mengalir gitu aja, dan gua suka…kadang nyebelin hehehhe

Menulis itu juga kompetisi

Menulis itu menantang

Menulis itu gila

Menulis itu ekspresi gua

Menulai itu cara gua mencintai sesuatu

Menulis itu kondisi

Menulis itu mata pencaharian

Menulis itu bisnis

Menulis itu pekerjaan

Menulis itu kata dasar tambah imbuhan me

Dan Menulis meEme nuUnu liIlis

MENULIS

Kadang Kadang

Memang menulis?





Ada kalanya aku senang,,,



Bahkan benci…





Dinamika bermain,,,dan



Kau pun pasif





Maaf bukan tak mau aktif



Tapi ….





Virus M (menulis atau malas)



Memang harus dilawan.

Spirit Never Dies

Yup, bukan ka;i pertama gua menulis betapa inginnya menCharge semangat lagi. Tetapi setelah jatuh dan bangun menemukan arti yang sebenarnya, mudah-mudahan bertahan sampai titik darah penghabisan.

menyusuri toko buku adalah hal paling menyenangkan apalagi sampai mengeluarkan beberapa lembar uang kertas untuk koleksi pribadi di kamar. (entah kenapa ingin nulis serius nih hari ini)

setelah jalan-jalan toko buku yang gak kusebut namanya ini, gua niat beli buku yang gua harap bisa menCharge semangat. ini kutipan pembuka dari buku Charge Your Spirit! milik gua karya: Prembayun Miji Lestari



Bangkitkan!

Miliki visi diri! visi hidup yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakana. Mulailah bermimpi. karena berani bermimpi merupakan satu langkah awal kemenangan. Mulailah degnan mimpi-mimpi tentang perubahan. dan ubahlah mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan. Bagi yang saat ini sedang tidak bersemangat, memikul beban berat, mulailah menebar mimpi tentang kebangkitan. Banyak perubahan yang akan terjadi ketika kita bangkit. Banyak keberhasilan yang akan kita capai dengan memiliki motivasi tinggi. banyak hal besar yang akan terwujud ketika kita mau melakukan proses dari hal-hal yang paling kecil. Sehingga kita menjelma menjadi manusia yang luar bias. TIdak hanya sekedar hidup, akan tetapi hidup diatas hidup.



Seringnya dalam hidup ini kita hanya siap dan berani untuk sukses. Tidak jarang kita takut menghadapi kegagalan. Ironisnya lagi, Terkadang kita tak berani untuk hanya sekedar mencoba mendongkrak kesuksesan. Padahal, ketika kita siap dan berani untuk sukses, kita pun harus siap untuk gagal. meskipun yang namanya kegagalan dalam beberapa persepsi itu tidak ada- karena berani mencoba dan lebih ulet serta tekun mengerjakannya- Apapun yang terjadi- gagal atau berhasil- adalah proses pembelajaran berharga, yang memiliki nilai positif.



Sesungguhnya, orang mukmin itu adalah orang yang luar biasa. seluruh perkara dalam idupnya bernilai poritif. ketiak mendapatkan kemudahan (keberhailan) dia akan bersyukur, itu baik (positif) baginya. Dan ketika mendapatkan kesulitan (kegagalan) maka ia akan bersabar dan itupun baik baginya.



Bersabar bukan berarti pasrah. Bukan pula berarti tidak ada usah unutk mengubah. Sabar itu pantang menyerah, berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dan kesulitan.

Apakah kita hanya akan berdiam diri, menunggu bung spirit dan dewi fortuna datang menghampiri? Apa sudah kita upayakan untuk menyongsong keberhasilan? Apakah kita hanya berharap takdir baik selalu berpihak, tanpa daya upaya sedikitpun? Apa kita hanya menunggu durian runtuh, berharap pertolongan Allah turun dari langit tanpa pernah mau bangkit untuk membuat diri kita pantas meraihnya? Hanya ikut kemana pun angin berhembus, dan membiarkan yang terjadi, terjadilah? Begitukah adanya? Duh...



Gitu deh kira-kira susana hati gua. dan yang paling gua benci adalah dalam ketidak inginan suasana ini, lebih parahnya gua gak menghasilkan apapun.

Bismillah...

Charge Your Spirit!! ^_^

Morning Inspiring

yang paling tidak manusiawi adalah nafsuku.

belakangan ini kata-kata AKU sering muncul di benak. yah, memang hanya ada waktu luang untuk aku saja.

hah entah lah...males ngebahasnya.



yup, lagi-lagi pagi buta pagi dimana aku senang ngintipin beberapa catatan teman. yeah, sangat memberi inpirasi. mereka tidak berkata "ayo lah menulis" tapi yah dengan tindakan mereka, dan aku dengan nurutnya ikut-ikutan.

saat terus terusan ditagih "mana tulisanmu? mana tulisanmu?" kata-kata itu malah buat aku males. aku sih tipe yang kagak senang diperintah dan kagak diajarin... lebih senang, cari tau, dipikirin mateng-mateng, diberi contoh terus dengan senang hati aku lakuin.

terima kasih untuk Fuad pagi ini dan pagi-pagi sebelumnya, bukan artikel atau tulisan serius tapi hanya cerita keseharian buat aku ingin nulis.oh ya, hati-hati di jalan beibh. jangan lupa utangmu...huahahaha...



teman itu banyak, teman itu juga tidak hanya satu. teman itu tidak selalu bersama, tapi berkesan, memberi kebaikan, memberi saran, memberi masukan...

Senin, 10 Januari 2011

MARI KUJELASKAN SEMUA


HIDUP INI SEKALI DAN TIDAK AKAN PERNAH AKU SIA-SIAKAN, walau berkata Tak ada yang sia-sia.

Beberapa menit yang lalu, apa aku harus menyesal dengan yang aku lakukan? insya Allah semua milik Allah.
Beberapa jam yang lalu, apa aku harus mengeluh dengan keadaan? insya Allah semua milik-Nya.
Beberapa hari yang lalu, apa aku harus merintih dengan semua kejadian? insya Allah semua ada padan-Nya.
Beberapa tahun yang lalu, apa harus bunuh diri karena banyak target tak tersampaikan? insya Allah semua ada jalannya.

[Laa yukallifullahu nafsan illaa wus'aha]
[Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya]
[Q.S. Al Baqarah, ayat 286]

subahanallah sekali rasanya ketika menemukan ayat ini dalam buku fiqih yang kini ada disampingku. perjalanan spiritual yang singkat dan tak terlupakan.
memintalah...terus meminta, bukakanlah,,,,terus buka,,,mencari dan mencari itu jawaban dari semua.
BELAJAR

{Selingan}[wahai kakak tak pernah kusangka aku ini memang adik tak kenal kasih sayang.
tak kenal kebaikan orang.
wahai kakak maafkan telah mengambil yang seharusnya mungkin bukan punyaku
seharusnya aku ini disini ya karena kakak...ya kan (?)
kalau tak diberi aku tak tau ini itu akak.
kakak bimbing selalu aku, adik yang sebatas belas kasih...
tak meminta lebih...hanya terima kasih
menyalah tingkahku, tidaklah disengaja
hanya kealpaan mengingat...]

Sabtu, 08 Januari 2011

buat seorang Teman yang gua pikir..........

yah,,,inisialnya gak perlu gua sebutin,,,hahahha namanya gak udah gak disebutin, inisialnya pun aye rasa kagak penting.Pandangan pertama gua klik sama dia, kedua ketiga semakin menggila lah pertemanan kami, tidak selalu bareng tetapi kocaknya kami jika dipadukan akan menjadi gila akut orang yang baru masuk rumah sakit jiwa. habis lah orang yang kalau dekat kami karena suara-suara sumbang kami. wkwkwkkw *maaf deskripsinay kurang menggigit.
Nmaun hal yang berbeda terasa dan kegialaan kami tak lagi romantis.rasanay enak kalau sudah terbuka dengan teman sendiri tapi hal ini berbanding terbali. biasanya eman gkalau teman dekat itu apa apa bawaanya kompak dan termasuk masalh cinta, kami kompak menyukai seseorang yang sama.hahahahah...emang ini cerita lama, dann dia yang ngedapatin, gua mah rela demi teman gua, ya karena si doski juga milihnya si teman gua itu.
dan sekarang gua liat dia yang bergitu senang dengan kehidupan barunya. begitu juga gua,,, gua emang sebenarnya kagak terlalu memprioritaskan masalah perasaan ke lawan jenis. gua hanya suka kebersamaan dan maslah yang lebih serius ntar ja di umur 20 tahun ke atas...hehehehe...
gua takut gara-gara maslah asmara pertemanan tak lagi indah,,,itu saja yang gua takutkan...
tapi gua terus mengubah persepsi itu,,, gua tau cinta itu fitrah tapi apa salahnya seorang TUHANnya...aku pikir ini akan lebih INDAH lagi amin ^_^

Planning Then Action!!!

Hari ini gua harus pergi ngaji, mengingat ni materi tentang perempuan banget. Kata mam kalau mau pergi apa-apa tu direncanakan matang-matang dulu. Oke mom! gua dah dapat rancangan untuk pergi ke tempat ngaji, pertama gua naik angkot 124 atau 80, ehm tapi gak usah naik sudek 53 aja biar lebih ngirit dan cepat nunggunya. Setelah itu nyambung 07 sampai titi sewa. gak usah nunggu si adek lagi lah,,,,soalnya angkotnya udah pas...menuju rumah mu'allim, duduk dekat mu'allim, sholat dzuhur di masjid depan, ngerjain wrtiting, ngprint di sekret atau di depan ya???? tapi ntar disiapin dulu deh....mudah-mudahan planning hari ini berjalan dengan lancar. amiiiiin, apa yang didapat hari ini juga bermanfaat dan berkah, amin.
buat mama, abah, ridho, rizki mudah-mudahan di perjalanan baikbaik saja.
gua muali pagi ini dengan CERIA dan berkat kasih sayng Allah yang terus mengalir ke seluruh sel, jaringan, organ tubuh gua. SUBHANALLAH ^_^

Gua Cuma Mau Bilang Itu

Gua gak mau nyia-nyiain kedua tangan gua dan kesepuluh jari gua, ditambah the power of thinker is BRAIN. Yup menulis yang gua maksud. Selagi masih ada kata yang namanya menulis, kata kerja yang tertulis menulis, dan hobi meulis gua kagak pergi untuk ninggalin kegiatan yang satu ini. Secara, selain sebagai kepastian yang pasti dikerjakan, ini juga sebagai teman curhat gua.
Yup....gua mau ngajak lho semua untuk bareng-bareng create kemampuan menulis dengan menuliskan apa saja, mulai dari curhatan, cara mengikat ilmu, mendapat pekerjaan, dan mengisi waktu luang dengan menulis. Sebenarnya tidak 100 % orang suka menulis, apalagi unutk curhat, ada yang lebih senang dengan curhat empat mata ke teman terdekat atau ke psikolog atau orang tua atau banyak lagi pilihan lainnya.
tapi karena lho dapat informasi menulis ini dari tulisan yang gua buat siap-siaplah untuk menulis huahahahaha...
Setelah gua baca satu referensi pasti ada aja yang gua rasa, istilahnya feedback dari bahan bacaan apalagi bacaan itu berguana banget unutk kita, ada suatu hal yang berkesan dan ingin saja rasa membagikan itu dengan orang lain. Yeah, lho bisa pilih cara untuk diomongin ke orang -orang atau lu pilih untuk menuliskannya di catatan, blog, mailing list atau media menulis lainnya.
jadi itu maksud gua, lo bisa mengekspresikan mau lo..dengan kegiatan yang bisa bermanfaat ke orang lain.
Itu juga salah satu gua bikin catatan via fb, ngeblog, nulis di suarat kabar dan banyak macamnya. Kalau mau pake jasa lisan, pernah gua buka kelas motivasi, diskusi kecil-kecilan, dan banyak cara unutk menyampaikan hal-hal bermanfaat "Sampaikanlah walau satu ayat"
semoga bermanfaat...heheheh ^_^

banyak nyaaaaaaaaAAA

daftar buku bacaan gua makin nambah aja,,, tapi gak semuanya siap gua baca, gitu liat buku menrik gua langsung beralih referensi lagi...ehm, gak selesai-selesai bacanya...huaaaaaaaaaa, jangan ngeliat buku lain deh mendingan biar gua cepat selesaian tuh buku...

em em

ntah lah woy,,,,rasanya kalau liat orang buat catatan, kenapa saat itu gua gak buat catatan juga, iri rasanya. kadang minat nulis gua tinggiiiiiiiii banget, kadang juga berkurang. saat ini gua pengen nulis tapi gua males.....huhuhu kasih semangat dung...
oh ya tadi siang, waktu gua meeting bareng teman organisasi gua, si em em tetap dengan gaya seadanya dan gua makin em em aja,,,hihihi

Minggu, 02 Januari 2011

Memadukan Kegiatan Membaca-Menulis


Latar belakang mulai membaca Quantum Writer adalah karena ajakan pak Hernowo untuk memperbanyak bahan bacaan menulis kita. Stop! Tinggalkan suara kritik. Alasan selanjutnya karena ya memang aku sekarang ini sedang jatuh cinta dengan menulis. Dalam buku pak Hernowo juga dikatakan menulis itu pasangannya membaca, dan membaca membutuhkan menulis. Ini semua ada kaitannya dengan buku pak Hernowo Mengikat Makna Update.

Buku ini sudah pernah kuterge sebelumnya, tapi karena tak pernah berjumpa dengan sosoknya jadi aku sedikit melupakannya. Namun buku ini sudah ada di tanganku, jadi sekarang waktunya membaca dan tangkap ilmunya.

Pada bab pembuka QW menawar kan sistem menulis yang baru ini aku dengar, namanya PAK! Apa itu PAK! [sengaja dijadikan pertanyaan, ecek-eceknya kan reporter banyak nanyak gitu, banyak ingin taunya] jawabannya adalah:
P : Pusatkan Pikiran – buat gugus dan menulis cepat
A : Atur – atur ppoin-poin pikiran mu, baut kerangka
K : Karang – mualilah pasang target dan membuat draft
! : Hebat – hajar terus
Sistem PAK! dapat digunakan pada jenis tulisan apapun.

Banyak dari penulis mengalami kesulitan saat memulai. Ini dikarenakan ada dua suara yagn kita dengar. Suara yang pertama adalah suara kreatif, suara yang terus mengalirkan ide-ide kreatif unutk ditulis. Suara yang kedua adalah suara kritik, suara yang senantiasa memberikan aturan untuk memperbaiki kesalAhan. Dalam penulisan naskah tidak ada naskah yang langsung jadi. Menulis membutuhkan waktu edit, dan ini kesempatan untuk mengedit. Banyak penulis sebelum tau prosedur menulis mengedit tulisan mereka seiring penulisan berlangsung. Misalnya pada saat mulai menulis kita mengalami kesulitan mencari angle yang tepat agar tulisan terus mengalir, ini ya karena kita sibuk dengan pemilihan kata yang enak, dimulai dengan hal yang amazing, inilah, litulah, inilah, dan semuanya mejadi fikiran membuat tulisan kita mandek. Bahkan saya senang sekali baru dengan satu kalimat sudah merasa tidak enak dengan yang ditulis karena bingung. Terakhirnya selalu menutup lembar kerja kembali, hanya menatap lembar kosong, penuh kesalahan dan malas untuk menyambungnya.

Penulis yang baik adalah penulis yang mampu menggunakan suara kreatif dan suara kritik secara sekaligus
Berbicara tentang memulai tulisan, memanglah sulit. Memulai itu butuh waktu, konsisten dan kontinu. Alah bias karena biasa. Semua butuh kebiasaan agar bisa lancar. Setelah kalian tau bagaimana dahsayatnya menulis secara keseluruhan indera kalian bekerja dan segar, merasakan nikmatnya menulis tanpa ada tanda-tanda stop.

Menulis membutuhkan membaca, dan membca butuh menulis. Dalam buku Hernowo, membaca dinikahkan dengan menulis. Dari membca kita mendapatkan ilmu dan dengan menulis kita mengikat ilmu. Ibarat mendapatkan hewan buruan. Apakah kita lepas setelah ditangkap, atau dibiarkan setelah bersusah payah menangkapnya. Sia-sia bukan.

Ada banyak alasan orang melakukan sesuatu, termasuk banyak alasan mengapa seseorang harus mulai membaca dan mengakhirinya dengan menulis. Sampaikanlah walau satu ayat. Menuntut ilmu itu wajib apalagi menyampaikannya. Untuk menyampaikannya kita butuh alat penjaga ilmu, yaitu dengan menulis. Banyak orang senang membaca tapi tidak bisa mengambil inti sari dari bacaan ya karena tidak tau cara mengikat ilmunya. Apakah kita mau semua sia-sia? Membaca butuh konsentrasi tinggi tapi disia-siakan, menyayangkan sekali.

Tulislah apa yang kalian anggap itu penting. Jadikan tulisan sebagai pengingat kita jika kalian termasuk pada orang yagn susah mengingat. Siapa yang akan mengjaga ingatan kita kalau bukan kita. Jangan harapkan catatan teman saat belajar. Selain mengganggu teman, ini juga tidak praktis.

Hayo, lekaslah menulis. Menulis itu bagaikan mengikat makna. Mengikat hewan buruan. Menulis hal yang dapat menyimpan, mengulang waktu, pengingat kita.

Kata bang Radinal, “menulis itu asyik lho” so, janganmalas unutk menulis, menulis bukan sesuatu yang formal, jangan pernah takut unuk memulai. Jika mau memulai, mulai dengan yang suka-suka, yang penting love activity.
Nah setelah mengerti bagaimana mulai menulis, ayo kita masuk ke sesi selanjutnya

Pusatkan Pikiran.

Pernahkah teman-teman merasakan memulai tulisan hampir berjam-jam tapi tidak menghasilkan. Sudah nongkrong di depan laptop, tapi lagi-lagi ditutup dengan masih keadaan kosong juga. Atau kertas tulis anda hanya dipandangi sambil mengernyitkan dahi, menggigit-gigit pensil dan akhirnya kertas dikoyakkan. Mungkin ini dampak suara kritik yang amat besar.

Jadi ingat, di dalam Pusatkan Pikiran terdapat dua cara jitu, yaitu gugus – membuat gugusan . ini proses pengumpulan ide. Kalau kamu ingin menulis tentang Motivasi Menulis, ya sudah pasti harus ada persiapan seperti banyakk membaca buku motivasi menulis. Ketika kamu ingin mnulis tentang psikologi pendidikan ya harus ada referensinya, sandarannya. Ketika kamu ingin menulis tentang kebersihan lingkungan ya kamu mau tidak mau harus membuat persiapan. paling tidak inti tulisan mu ada di otak sekarang ini.

Nah jadi pada saat rosses pengumpulan data, insya allah tulisan lancar, karena kita tau apa yang mau kita tulis. Jangan berharap menulis tentang peerekonpakian tetapi ilmu tentang ekonpaki mu kurang. Bias-bisa hanya terka dan tulisan kita seperti dipaksakan. Hindari tulisan tanpa feeling. Setiap tulisan mempunyai sense yang terkandung di dalamnya. Seorang pembaca atau penulis sekalipun biasanya tau bagaimana kondisi saat tulisan ini dibuat. Sikap yang menggebu-gebu dapat ditemukan dalam gaya penulisan penulisnya. Apalagi penulisan puisi. Hem jangan harap tulisan kita dapat dimengerti pembaca jika tak ada sense nya. Terakhir-

Action.
Di sini, paksaan untuk menulis apapun yang ada di pikiran anda. Lakukan dan rasakan!!!