Senin, 21 Maret 2016

Postingan Spiritual

Assalamu’alaikum...jadi rencanaya mau ngerapel postingan, kalau sempat...

Belakangan ini gue sempat berfikir kenapa gue jarang posting tulisan tentang spiritual. Kalian nyadar gak sih? Gak ya,,,atau ada yang nyadar? Bague deh. Hm, sebagai umat beragama dan sebagai orang yang menyukai menulis (sebagai media dakwah) kenapa gue jarang sekali menulis tentang itu belakangan ini. Lebih banyak menulis tentang kehidupan gue yang galau. Hm.

Ya, ini sebenarnya juga lagi galau. (sadar  karena paragraf diatas)

Apa ya, gue takut salah, gue takut gue sok tau, mungkin gue terlalu lancang, atau takut ria. Ck, kacau ya pirikiran gue. Tapi apapun itu gue masih nyaman ketika gue share postingan orang lain tentang spiritual, ketimbang tulisan gue sendiri, karena gue belum mumpuni.

Tapi sekedar untuk mengikat ilmu versi om Hernowo gue akan ngelakuinnya.

Jadi waktu pertama kali mengaji di Al Ittihad, ustadz Fauzi yang membawakan kajian Fiqh. Dan subhanallah, ngantuk pun buyar karena intonasi suaranya yang menggebu-gebu. Padahal itu jam 10 malam, dan kalian tau paginya aku full ngampus, pulang ke rumah mandi dan lagsung pergi lagi ba’da Isya. Alhamdulillah. Badan yang kebanyakan orang bilang ceking ini dikasih Alloh kemudahan.

Imam besar fiqh mazhab Syafi’i adalah Imam Nawawi. Jika ada perbedaan pendapat, maka Imam Nawawi sering dilawankan dengan Imam Rofi’i, dan jika ada perbedaan pada Imam Romli maka akan dilawankan dengan pendapat Imam Ibnu Hajar Haitami. Betul kan ya..,kalau salah koreksi aja ya. Nah jika terjadi perbedaan pendapat pun pada imam-imam yang masih pada mazhab Syafi’i, maka masih dapat dipakai salah satu diantaranya.

Salah satunya terjadi pada bab Buang Hajat. Imam Rofi’i berpendapat adapun adab buang air lima, diantaranya memakai sendal, menutup kepala, masuk kaki kiri, keluar kaki kanan, dan tidak membaca baca-bacan dengan lafaz Allah. Lalu Imam Nawawi menambahkan satu ada lagi yaitu jangan berbicara saat buang hajat.

Lalu pada bab Haidh, Imam ghozali membolehkan memotong kuku dan rambut saat haidh. Walau pendapat yang lain tidak membolehkan. Ini bisa dipakai, walau Imam Ghozali menyatakan kuku dan rambut yang dipotong itu dikumpulkan dan dimandikan saat mandi wajib.

Nah, sampai disini gue udah was-was, takut-takut ada yang salah. Mohon koreksi bagi yang baca. Oke ini yang gue bilang ‘mengikuat ilmu’ diatas. Artinya adalah kita menulis dengan tujuan untuk mengingat. Mengingat hal-hal apa yang kita alami dan pelajari selama ini.

Lanjut sedikit lagi ya. Dan bagi yang baru tahu seperti gue. Imam Nawawi itu seorang Faqih, ahli Fiqh. Dan Imam Ghazali itu selain seorang Sufi, beliau juga Faqih. Dapat dilihat dari kitab-kitab mereka yang membahas Fiqh dan Tasawuf. Mana tau kita dengar/baca pendapat-pendapat para imam tapi kita gak tau ahlinya imam itu dimana, bisa salah pakai pendapat. Atau setidaknya kita harus kenalah dengan beliau, tidak hanya sekedar mengikut, dan kita tau siapa saja ulama-ulama yang masuk dalam jajaran mazhab Syafi’i.

Banyak lagi isi pengajian malam itu, tapi apa daya si fulanah ini, tak mampu merangkaikannya dalam postingan ini.

So, itu pertama kalinya gue ngaji malam minggu dan sampe selarut itu. akhirnya malam mingguan juga ya heheheh. Kenapa nekat untuk pergi mengaji sampai selarut itu, karena itulah waktu yang ‘kebetulan kosong’. Inilah sombongnya manusia. Mengaji (belajar agama) yang wajib hukumnya tapi malah di waktu-waktu yang luang. Bukan di waktu-waktu yang memang sudah dijadwalkan (kegiatan utama). Ngaji kalau sempat. Yang disempatkan itu reuni, ngafe, nonton, tidur banyak-banyak, gayanya hunting makanan ntah kemana-mana, trip campur laki perempuan yang jauh-jauh, astaghfirullah. Susah bilang lah klo gini. Tapi, rukun iman, rukun islam tau gak apa isinya? Shalat, rukunnya apa saja? Mandi wajib gimana ngelakuinnya? Tau gak. Khatam alquran udah berapa kali seumur hidup? Jawab aja di hati kita masing-masing.

Apa kita gak takut dengan azab Allah? Kematian? Kiamat? Neraka? Gak kepingin masuk surga apa? Mau tinggal di dunia terus? Emang bisa? Cari uang sampai lembur di waktu muda, di waktu tua? Apa masih bisa kerja? Wallahua’lam.

Intinya setinggi-tingginya belajar dunia, tinggikan lagi belajar akhirat. Ingat lagi bahwa ada kehidupan setelah dunia.

Wassalam, dari aku yang rindu postingan spiritual.











3 komentar: