Page 6
Perkenalkan nama aku Lulu. Selain Jomblo aku juga lagi
jarang banget main bareng dua sohibku setahun belakangan ini. Selain karena
mereka ngakunya bukan Jomblo tapi gak nikah-nikah, sohibku ini juga berada di
luar kota. Sulit bagi kami untuk bisa main seperti zaman kuliah dulu.
Aku stay di Medan.
Semua aktifitasku juga dilakukan di Medan, walau sesekali ke luar kota, sekedar
penyegaran otak. Tapi nyatanya aku memang sering melakukan banyak hal sendiri. Contohnya
hunting buku, kuliner, dan nonton. Karena
aku termasuk orang yang sulit bekerja dalam tim, apalagi mempengaruhi orang
untuk sama seperti aku.
Ada beberapa hal yang tidak menjadi isu global di dalam
diriku. Sekalipun isu itu berkali-kali kubagi dengan sohib-sohibku, selalu saja
ada bagian yang kusimpan. Seperti tentang anu. Jadi banyak yang berfikir aku
main tunggal, hahaha *apasih bahasanya. Padahal aku selalu punya alasan untuk
tidak menjadikannya isu global.
Aku memang bukan orang yang terbuka. Tapi sangat
memungkinkan bagiku bercerita yang bukan hal sebenarnya karena kuanggap
ceritaku milik pribadiku. Jadi, mau aku apa sebenarnya? Hahahah.
Ada banyak isu di luar sana tentang aku. Salah satunya
tentang ‘Siapa jodoh si Lulu’. Banyak orang yang penasaran menurutku, tapi
mereka bukannya bertanya malah membuat spekulasi tak bersalah. Ada spekulasi
bahwa aku Jomblo, aku mendua, aku selingkuh, aku suka berondong, aku sudah
dilamar, aku akan melangsungkan pernikahan tahun ini, aku gak bisa move on, aku
frustrasi. Hm, banyak, ya banyak. Jadi ceritanya aku mau klarifikasi itu semua.
Seperti kalimat kedua paling atas, aku paling suka kata
Jomblo. Jadi benar yang spekulasi bahwa aku Jomblo. Karena memang sampai
sekarang aku gak punya pasangan (lawan jenis) dalam kajian ikatan pernikahan. Jelas
udah aku update status sekitar 3 tahun lalu, bahwa Jomblo adalah mereka yang
belum beristri/bersuami. Tapi tetap aja banyak penafsiran lainnya, terutama
bagi golongan yang menghalalkan pacaran.
Memang kedengarannya gak enak dibilang Jomblo, tapi
nyatanya yah memang jomblo loh kamu yang belum nikah. Dan gak perlu ditambah
embel-embel Ngenes (Jones), Ditinggal Pergi (Jodi), Bahagia (Jojoba) dan lain
sebagainya. Itu cuma topeng doang, bahkan itu makin buat kalian sedih. Percaya deh.
Buatku, status apa yang kamu sandang sebelum ada akad (ijab-qobul
pernikahan) kamu adalah bebas. Kamu masih milik orang tuamu bagi anak perempuan,
apalagi bagi anak laki-laki. Kamu punya orang tua yang membatasi langkahmu,
kamu punya orang tua yang kalau kamu ditinggal pasti kamu kangen banget sama
mereka, kamu punya orang tua yang rela berkorban untuk kebutuhan kamu. Bukan dia
yang belum halal suka membatasi langkahmu, bukan dia yang kalau kamu ditinggal
mau mati nahan kangennya, bukan dia yang rela berkorban untuk ketemu dan
menghabiskan waktu denganmu. Bukan. Sadar. Sadar secepatnya. Satu lagi, bukan
dia yang panggilannya dengan lebih cepat kamu sahut, ketimbang orang tua yang cuma
minta tolong sapuin halaman belakang. Ironikan.
Jadi, gimana? Aku pikir spekulasi kalian sudah terjawab. Aku
harap ada yang baca tulisan ini, biar semuanya jelas. Dan sebagai praktisi
Jurnalistik, aku selalu menghargai orang-orang yang mencoba independen dan
verifikasi bukan hanya di dalam bidangnya, tetapi kehidupan sehari-hari. biar
kamu yang Jomblo gak ngenes lagi, hahaha.
Okelah, aku Lulu, selamat membaca dan, Selamat malam Mblo.
Cie, selamat ya mblo..
BalasHapushehehe, KIta jomblo kak lu..
hahaha, iya mbeng....
BalasHapus