Mengapa laki-laki dan perempuan dilarang ber-khalwat? Jika dirujuk dalam agama jelas
tak boleh. “Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan ) dengan seorang
wanita, kecuali yang ketiga dari keduanya adalah setan.” [Ahmad, Turmuzi,
Annasai | Shahih]
Lagi-lagi secara tak sengaja, teori ini aku temukan
dalam buku Bila Cinta, Datanglah Pada
Orang Tuaku. Selain merunut pada masalah percintaan, teori-teori ini tolong
dijadikan itibar kita semua.
Hadits diatas bukan jarang kita dengar, tetapi lebih
dari sekedar sering. Sampai pada akhirnya banyak yang menyepelekan ‘apakah
benar atau tidak’. Tentu jika ingin dibuktikan setan bisa saja menyamarkan
hasil percobaan kita.
Ada yang mengatakan ‘jika diantara keduanya ada Alloh’
bagaimana? Ya bagaimana? Ingat saja, bahwa setan senantiasa membisikkan
keburukan sekalipun konteksnya sedang berbuat baik, seperti berdiskusi dan
belajar agama sekalipun. Toh itu kamu yang merasakan, masak iya kamu mau bohong
sama diri kamu sendiri.
Okelah kalau kawan-kawan tak sepenuhnya menganggap
teori ini benar. Bisa kita buktikan dengan ilmiah.
***
Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan akan
bahaya berkhalwat tersebut. Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan
bahwa seseorang yang berkhalwat dengna wanita akan menyebabkan kenaikan sekresi
hormon kortisol.
Hm,
baik. Sebelum pembahasan kita jauh, kita review
dulu khaltwat itu apa. Berdua-duaan antara seorang pria dan wanita yang bukan
mahram
Khair,
kita lanjut lagi ya. Hormon kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab
terhadap terjadinya stres dalam tubuh.

Dikemukakan para peneliti dalam sebuah Daily Telegrapgh, “Cukuplah Anda duduk
selama lima menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi
dalam meningkatkan hormon tersebut.”
Para peneliti tersebut juga mengemukakan bahwa stres
yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berkhalwat dengna wanita
asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanita
yang memiiki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang pria bersama
wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya
sendiri, tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya ketika
pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik.
Selain itu juga dikatakan bahwa pria ketika ada
wanita asing di sisinya, maka ia bisa membayangkan bagaimana cara membangun
hubungan dengannya. Nabi Saw. mengharamkan khalwat karena beliau melalui
syariat ini menginginkan kita menghindari banyak penyakit sosial dan fisik.
Ketika seorang beriman mampu menghindari diri dari melihat wanita (yang bukan
mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu
mencegah penyebaran moralitas sekaligus melindungi masyarakat dari penyakit
epidemi dan maslah sosial, serta mencegah individu dari berbagai penyakit buruk
lainnya.
***

Sekarang kan elok manusia meragukan firman-Nya, hukum
Alloh beum terlihat. Itu kan nanti di akhirat . dan segala macamnya. Tapi
memang jika ingin dibuktikan secara ilmiah hukum Alloh tak pernah salah.
Jadi gini, aku sempat berfikir ‘bagaimana yak kok bisa pekerja asusila
dengan gampang memuaskan nafsu si pria hidung belang?’. Ya kurang lebih aku
cari-cari jawabannya ya karena reaksi hormon ini. Rekasi hormon ini disebabkan
dengan adanya pedekate si hidung
belang dengan si pekerja asusila. Mulanya ngobrol, udah klik 5 menit, berlanjut
dengan hal-hal haram lainnya. Sampe pada akhirnya klimaks. Na’udzubillahimindzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar