Jumat, 31 Desember 2010

Kunci Menulis di Membaca


Assalamu’alaikum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahim….Apa kabar sobat penulis sekalian? Harapan saya dalam keadaan baik-baik semuanya. Alhamdulillah saya juga dalam keadaan luar biasa.
Maaf nih sudah lama tidak menyapa sobat sekalian dengan informasi seputar suplemen menulis alias motivasi menulis. Yah, walaupun hanya sekedar retell tapi mudah-mudah bermanfaat.
Terhitung sudah beberapa minggu belakangan tidak publish note, tapi tenang saja untuk hari-hari ke depan insya Allah bisa konsisten dan kontinu menjalankan amanah om Hernowo alias mengikat makna yang kudu harus saya lakukan jika ingin terus mengasah kemampuan membaca dan menulis yang lebih intens. Tidak hanya amanah om hernowo yang saya ingat, tetapi penulis-penulis yang bukunya sering nangkring di list bahan bacaan saya. Selain itu ada teman-teman yang selalu memberi support untuk tetap menulis, salah satu teman saya itu adalah Fauzan, dan baiklah ini adalah awal dari pertandingan kami huahahahaha.
SIMAK ^_^
Ketika kita mulai membuka diri untuk menulis, hal yang terpenting adalah menulis. Sepertinya tidak ada tawaran bagi seseorang yang ingin menulis untuk tidak menulis. Saya selalu mendengar dan sudah lekat di kepala adalah kata-kata menulis, menulis, dan menulis. Jadi ingat untuk menjadi seorang penulis, maka menulislah. Susah untuk memulai sebuah tulisan? silahkan klik link berikut. (tampilkan catatan Tips Memulai Tulisan)

Nah, sudahkah anda mencoba menulis? Eits tapi tunggu dulu. Sebelum menulis, Anda pasti bertanya-tanya apa yang harus anda tulis. Well, disini lah peran membaca sangat diperlukan.
Untuk sesi ini Kunci Menulis di Membaca mendeskripsikan bahwa kegiatan menulis tidak bisa dipisahkan. Menulis dan membaca ibarat kedua mempelai yang saling melengkapi. Atau ibarat pintu dan kunci. Menulis adalah pintunya dan membaca adalah kuncinya.

Saat anda ingin memasuki dunia tulis menulis, maka terlebih dahulu ada pintu yang harus anda lewati, dan itu adalah kegiatan menulis. Saat ingin membuka pintu secara otomatis seseorang mencari kunci untuk dapat mengaktifkan lock, dan itu adalah membaca.

Ada sebuah kisah tentang seseorang yang sedang hobi-hobinya menulis. Begini:
Namanya fita. Dia mulai membuat note di fb, membuat blog, mengisi mailing list dan bebrapa kegiatan menulis yang bisa dipublish dan sekedar penyalur semalam suntuk seorang mahasiswi. Semuanya ya hanya sekedar curhatan. Tidak lebih kegiatan sehari-hari. Dan ini baik untuk mengasah kemampuan menulis dasar. Dan ini merupakan salah satu dari sekian banyak Mengapa Orang-Orang Menulis alias cara terbaik mengekspresikan diri. Namun akhir-akhir ini fita sering lama sekali di depan laptopnya. Bukan karena yang ditulisnya banyak sekali tetapi dia sering merasa kesulitan membuat kalimat pembuka tulisannya. Kadang-kadang, sudah oke sih, tapi begitu tulisannya terus memanjang dan dia kembali membaca kalimat pembukanaya, Fita pun cenderung memperaikiknya. Begitu seterusnya. Bahkan kadang tulisannya sudah jadi namun batal untuk di publish. Fita ingin sekali memcah masalah ini. Dia pun menulis permasalahannya ini di note. Tidak diasangka ada seorang temannya yang koment, “kunci menulis itu ada di memebca.” Fita kaget dan ingin tahu lebih tentang ini, dan meminta penjelasan pada rekannya ini “sebelum menulis, fokuslah membaca, karena bahn bacaan itu adalah alat ampuh untuk menggerakkan pikiran, tentunya membaca disini bermaksud memahaminya”. Fita pun mulai membaca, memahami bacaan dimulai dengan artikel-artikel, majalah, surat kabar. Kemudian menuliskan pemahamannnya wsssssecara bebas. Semakin lama melakukan kegiatan menuliskan pemahamannya itu, dia semakin sadar bahwa kegiatan menulisnya jadi lebih ringan dan lancar.

Sobat, inilah yang disebut Mengikat Makna. Suatu saat bagi pemula seperti kita ingin rasanya menuliskan suatu tulisan yang lebih berbobot, menggigit, dan tidak biasa, maka membaca lah carany. Dalam buku MMU, seperti dituliskan om Hernowo “kunci menulis itu bukan di penguasaan teknik menulis. Benar, menguasai teknik-teknik menulis sangatlah penting. Namun, untuk dapat menulis secara lancar kuncinya terletak pada apakah orang tersebut benar-benar punya kemauan dan kemampuan membaca atau tidak”.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar