Senin, 24 Agustus 2015

JOMBLO - One Day One Page

Page 6

Perkenalkan nama aku Lulu. Selain Jomblo aku juga lagi jarang banget main bareng dua sohibku setahun belakangan ini. Selain karena mereka ngakunya bukan Jomblo tapi gak nikah-nikah, sohibku ini juga berada di luar kota. Sulit bagi kami untuk bisa main seperti zaman kuliah dulu.

Aku stay di Medan. Semua aktifitasku juga dilakukan di Medan, walau sesekali ke luar kota, sekedar penyegaran otak. Tapi nyatanya aku memang sering melakukan banyak hal sendiri. Contohnya hunting buku, kuliner, dan nonton. Karena aku termasuk orang yang sulit bekerja dalam tim, apalagi mempengaruhi orang untuk sama seperti aku.

Ada beberapa hal yang tidak menjadi isu global di dalam diriku. Sekalipun isu itu berkali-kali kubagi dengan sohib-sohibku, selalu saja ada bagian yang kusimpan. Seperti tentang anu. Jadi banyak yang berfikir aku main tunggal, hahaha *apasih bahasanya. Padahal aku selalu punya alasan untuk tidak menjadikannya isu global.

Aku memang bukan orang yang terbuka. Tapi sangat memungkinkan bagiku bercerita yang bukan hal sebenarnya karena kuanggap ceritaku milik pribadiku. Jadi, mau aku apa sebenarnya? Hahahah.

Ada banyak isu di luar sana tentang aku. Salah satunya tentang ‘Siapa jodoh si Lulu’. Banyak orang yang penasaran menurutku, tapi mereka bukannya bertanya malah membuat spekulasi tak bersalah. Ada spekulasi bahwa aku Jomblo, aku mendua, aku selingkuh, aku suka berondong, aku sudah dilamar, aku akan melangsungkan pernikahan tahun ini, aku gak bisa move on, aku frustrasi. Hm, banyak, ya banyak. Jadi ceritanya aku mau klarifikasi itu semua.

Seperti kalimat kedua paling atas, aku paling suka kata Jomblo. Jadi benar yang spekulasi bahwa aku Jomblo. Karena memang sampai sekarang aku gak punya pasangan (lawan jenis) dalam kajian ikatan pernikahan. Jelas udah aku update status sekitar 3 tahun lalu, bahwa Jomblo adalah mereka yang belum beristri/bersuami. Tapi tetap aja banyak penafsiran lainnya, terutama bagi golongan yang menghalalkan pacaran.

Memang kedengarannya gak enak dibilang Jomblo, tapi nyatanya yah memang jomblo loh kamu yang belum nikah. Dan gak perlu ditambah embel-embel Ngenes (Jones), Ditinggal Pergi (Jodi), Bahagia (Jojoba) dan lain sebagainya. Itu cuma topeng doang, bahkan itu makin buat kalian sedih. Percaya deh.

Buatku, status apa yang kamu sandang sebelum ada akad (ijab-qobul pernikahan) kamu adalah bebas. Kamu masih milik orang tuamu bagi anak perempuan, apalagi bagi anak laki-laki. Kamu punya orang tua yang membatasi langkahmu, kamu punya orang tua yang kalau kamu ditinggal pasti kamu kangen banget sama mereka, kamu punya orang tua yang rela berkorban untuk kebutuhan kamu. Bukan dia yang belum halal suka membatasi langkahmu, bukan dia yang kalau kamu ditinggal mau mati nahan kangennya, bukan dia yang rela berkorban untuk ketemu dan menghabiskan waktu denganmu. Bukan. Sadar. Sadar secepatnya. Satu lagi, bukan dia yang panggilannya dengan lebih cepat kamu sahut, ketimbang orang tua yang cuma minta tolong sapuin halaman belakang. Ironikan.

Jadi, gimana? Aku pikir spekulasi kalian sudah terjawab. Aku harap ada yang baca tulisan ini, biar semuanya jelas. Dan sebagai praktisi Jurnalistik, aku selalu menghargai orang-orang yang mencoba independen dan verifikasi bukan hanya di dalam bidangnya, tetapi kehidupan sehari-hari. biar kamu yang Jomblo gak ngenes lagi, hahaha.


Okelah, aku Lulu, selamat membaca dan, Selamat malam Mblo. 

2 komentar: